Refly Harun: Kalau Didampingi Capres, Namanya Bukan Debat Cawapres

4 Desember 2023 14:04 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Refly Harun di FGD Kemah Konstitusi di Hotel Ashley, Jakarta, Rabu (13/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Refly Harun di FGD Kemah Konstitusi di Hotel Ashley, Jakarta, Rabu (13/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Format debat capres-cawapres masih bergulir. Salah satu yang masih dibicarakan, yakni soal bagaimana skema debat cawapres akan dilakukan.
ADVERTISEMENT
Timnas AMIN sempat mengusulkan kepada KPU agar dalam 5 kali debat--3 kali debat capres dan 2 kali debat cawapres--seluruh pasangan calon tetap hadir. Tapi bukan untuk bersama naik ke panggung.
"Kalau mendampingi nanti debat pasangan namanya, bukan debat capres versus capres, debat cawapres versus cawapres," kata anggota Dewan Pakar Timnas AMIN, Refly Harun, di Rumah Perubahan AMIN, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (4/12).
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ganjar Pranowo-Mahfud Md, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menunjukkan nomor urut pemilihan umum 2024. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Menurut ahli hukum tata negara itu, aturannya jelas dalam UU Pemilu. Debat capres dilakukan 5 kali, 3 capres dan 2 cawapres. Aturan itu juga tidak bisa diubah hanya dengan kebijakan KPU.
"Apa yang bisa diubah, yang diubah itu adalah semacam misalnya keadilan capres-cawapres, tapi tidak menghilangkan esensi debat capres versus capres, cawapres versus cawapres," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Soal kehadiran seharusnya tidak menghilangkan esensi debat capres vs capres dan cawapres vs cawapres. Bahkan, Presiden Jokowi juga bisa saja hadir.
"Jadi, kalau misalnya presiden mau hadir silakan sebagai audiens, bukan orang yang mendampingi," ucap dia.