Reformasi Taktik Militer Cara Komandan Perang Rusia di Ukraina Hadapi NATO

25 Januari 2023 11:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov menghadiri pertemuan tahunan Dewan Kementerian Pertahanan di Moskow, Rusia, 21 Desember 2022. Foto: Sputnik/Sergei Fadeichev/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov menghadiri pertemuan tahunan Dewan Kementerian Pertahanan di Moskow, Rusia, 21 Desember 2022. Foto: Sputnik/Sergei Fadeichev/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Kepala operasi militer Rusia di Ukraina, Jenderal Valery Gerasimov, mengatakan reformasi militer dapat sesuaikan sebagai respons ekspansi Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan publiknya pada Selasa (24/1), Gerasimov menjelaskan rencana reformasi militer tersebut telah disetujui oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, rencana itu diubah menyesuaikan ancaman perang hibrida yang dilakukan negara-negara Barat melalui Ukraina.
"Ancaman-ancaman hari ini, antara lain aspirasi NATO untuk berekspansi ke Finlandia dan Swedia, serta menggunakan Ukraina sebagai alat untuk menggelar perang hibrida dengan negara kami," kata Gerasimov.
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai kepala staf umum militer Rusia mengakui adanya permasalahan dalam mobilisasi pasukan dan tantangan yang lebih luas sejak konflik Rusia dan Ukraina dimulai 11 bulan lalu. Salah satu contoh yang ia sebutkan adalah sistem pelatihan yang tidak sepenuhnya sesuai dengan tantangan yang ada.
Dikutip dari Reuters, rencana reformasi militer juga mencakup dua distrik militer tambahan di Moskow dan Leningrad. Rusia akan menambah tiga divisi senapan bermotor di Ukraina. Unit itu akan digabungkan dengan formasi tempur di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia.
ADVERTISEMENT
Rencana reformasi militer ini menyusul kritik keras atas kekalahan di medan perang Ukraina. Untuk itu, Gerasimov menekankan bahwa Rusia akan mulai bertindak melawan seluruh upaya kolektif negara Barat.
"Tujuan utama pekerjaan ini adalah memastikan jaminan perlindungan pada kedaulatan dan integritas wilayah negara kami," pungkasnya.
Penulis: Thalitha Yuristiana.