Rehabilitasi 60 Sekolah, Pemkab Jember Siapkan Anggaran Rp30 Miliar

Momen Bupati Jember Hendy Siswanto berikan penghargaan kepada siswa yang memenangi perlombaan saat Hardiknas 2024. Foto: Dok. Istimewa

Tahun 2024 ini, Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur mempunyai agenda strategis dalam bidang pendidikan. Targetnya berupa peningkatan kualitas sarana dan prasarana penunjang proses belajar mengajar.

Ada sebanyak 60 gedung sekolah yang bakal direhabilitasi supaya menjadi lebih baik. Pendanaannya melalui APBD Jember 2024 dengan alokasi anggaran sebesar Rp30 miliar.

Bupati Jember, Hendy Siswanto menyatakan bidang pendidikan dasar mengalami perkembangan yang ditunjukkan dengan angka harapan lama sekolah (HLS) naik signifikan. Sehingga, hal ini perlu dipacu lebih lanjut.

"HLS penduduk usia 7 tahun ke atas sebanyak 11,11 tahun pada tahun 2022, meningkat 2,38 tahun menjadi 13,49 tahun

pada Tahun 2023. Ini berarti bahwa anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan hingga lulus D1," paparnya.

Adapun angka partisipasi murni (APM) jenjang pendidikan dasar (SD/MI) tercapai 96,27%; dan APM pada level SMP/MTs tercapai sebesar 90,79%. Sedangkan, angka partisipasi kasar (APK) untuk SD/MI 101,09%; dan APK jenjang SMP/MTs tercapai 106,36%.

Warga bergotong-royong membersihkan puing-puing gedung sekolah yang rusak. Foto: Dok. Istimewa

Kepala Dispendik Jember, Hadi Mulyono mengungkapkan, anggaran Rp30 miliar untuk perbaikan gedung sekolah merupakan bagian dari dana alokasi khusus (DAK) serta distribusi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). Sasarannya gedung sekolah TK, SD, dan SMP.

"Kurang lebih totalnya Rp30 miliar. Perbaikan gedung 60 sekolah itu mencakup TK, SD dan SMP," jelasnya, Senin, 6 Mei 2024.

Seleksi pengerjaan rehab puluhan sekolah itu seluruhnya melalui tender. Hadi menyebut, baru saja terbit petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penggunaan DAK pendidikan.

"Juklak-juknisnya yang DAK baru terbit kemarin. Setelah ini pada bulan-bulan mendatang, akan segera kami kerjakan berkas dan persiapannya. Mudah-mudahan semakin berkurang lagi sekolah yang rusak," ungkapnya.

Hadi mengakui dana tersebut belum sepenuhnya menjangkau seluruh sekolah. Namun, sudah mencakup target perbaikan ke sekolah-sekolah yang diprioritaskan karena pertimbangan tingkat kerusakan gedungnya.

"Belum semuanya ideal. Artinya, masih banyak sekolah-sekolah yang butuh rehab, baik rehab berat atau rehab sedang," pungkasnya.

(LAN)