Reisa: Pengusaha Tekstil RI Produksi 17 Juta Hazmat, Kebutuhan 5 Juta per Bulan

24 Juni 2020 16:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr Reisa Broto Asmoro. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
dr Reisa Broto Asmoro. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Gugus Tugas COVID-19 telah mendistribusikan jutaan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis hingga mesin pemeriksan spesimen corona ke seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, mengungkapkan APD buatan dalam negeri sudah terbukti dan teruji sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Kita pantas berbangga dengan prestasi anak bangsa yang mampu produksi APD sendiri yang bernama INA United, yang sesuai strandar internasional WHO. Alhamdulillah, hazmat Indonesia sudah lolos ISO 16604," kata Reisa di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (24/6).
Gugus Tugas Nasional melalui tim pakar dan multipihak telah menghasilkan baju APD standar WHO. Foto: Dok. BNPB
Bahkan, pengujian APD buatan Indonesia ini dilakukan di berbagai negara, seperti Hong Kong, Singapura, hingga Amerika Serikat. Hasilnya, APD ini bisa lebih baik dan hemat biaya dibandingkan impor.
"Para pengusaha tekstil itu pun setuju untuk memproduksi 17 juta unit hazmat per bulan. Artinya, jauh di atas kebutuhan APD dalam negeri yang mencapai 5 juta unit per bulan. Sebagai bentuk penghormatan kepada produk itu diberi nama INAUnited," ungkap Reisa.
ADVERTISEMENT
Selama tiga bulan terakhir, Gugus Tugas COVID-19 telah mendistribusikaan 4,3 juta APD, 2,2 juta masker bedah, masker N-95, hingga googles. Lalu juga lebih dari 2,5 juta PCR kit, mesin RNa, dan 2,5 reagen untuk pemeriksaan corona ke 34 provinsi.
Alat Pelindung Diri (APD) buatan Indonesia yang dihasilkan PT Sritex lolos uji ISO 16604 Class 3 di New York, AS. Baju APD dengan standar tinggi atau ISO 16604 Class 3 merupakan spesifikasi yang wajib dikenakan para tenaga medis dalam menjalankan tugasnya.
Baju APD bersertifikasi ISO 16604 Class 3 memiliki ketahanan terhadap masuknya bakteri atau virus dengan ukuran yang sangat kecil. ISO 16604 Kategori kelas 3 tentunya berkualitas lebih tinggi dibandingkan kelas 2 atau ISO 16604 Class 2.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.