Reka Ulang Pembunuhan Bidan Sweetha: Dicekik di Hotel Lalu Dibuang

7 April 2022 18:39 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tersangka pembunuhan bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32), Donny Christiawan Eko Wahyudi saat memperagakan adegan reka ulang. Foto: Intan Alliva/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka pembunuhan bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32), Donny Christiawan Eko Wahyudi saat memperagakan adegan reka ulang. Foto: Intan Alliva/kumparan
ADVERTISEMENT
Polda Jawa Tengah menggelar reka adegan kasus pembunuhan bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32). Total 30 adegan diperagakan oleh tersangka Donny Christiawan Eko Wahyudi (31).
ADVERTISEMENT
30 adegan diperagakan Donny yang merupakan kekasih Sweetha. Dimulai dari saat ia menjemput, menghubungi korban, check in di hotel, membunuh, hingga membuang jenazah di Jembatan Susukan, Tol Semarang-Bawen.
Reka ulang yang juga disaksikan Jaksa dan juga pengacara diawali saat tersangka menghubungi korban untuk membawa sarung dan bertemu di Semarang. Tak dijelaskan mengapa tersangka meminta korban membawa sarung.
Namun, petugas menyebut sarung itu dimaksudkan untuk menggantung korban. Donny tidak membantah hal itu.
Reka ulang dilanjutkan saat Donny menjemput Sweetha di depan Alfamart daerah Sukun, Banyumanik. Di sana ayah satu anak itu menjemput Sweetha dengan mobil sedan warna hijau lemonnya.
Tersangka pembunuhan bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32), Donny Christiawan Eko Wahyudi saat memperagakan adegan reka ulang. Foto: Intan Alliva/kumparan
Donny lantas membawa Sweetha ke sebuah hotel di daerah Jalan dr. Wahidin. Hotel itu berkonsep garasi mobil di lantai bawah dan ada kamar di lantai atasnya dan terpisah dari kamar lainnya.
ADVERTISEMENT
Setelah parkir dan menutup pintu garasi, sejoli itu ke kamar. Saat itu Donny mengaku sempat melihat rajah atau jimat bertuliskan huruf arab dengan namanya di kamar mandi. Ia lantas menanyakan temuan itu ke Sweetha.
"Di kamar mandi nemu surat. Saya tanya. Kok ada kayak rajah tulisan Arab ada nama saya. Dia bilang 'bukan, aku tidak pernah musrik'. Terus dia tanya soal anaknya," ujar Donny di sela rekonstruksi, Kamis (7/4).
Donny mengatakan, temuan rajah itu bukan pemicu yang membuatnya membunuh Sweetha saat itu juga. Ia mengaku panik lantaran Sweetha terus menanyakan kondisi anaknya, Muhammad Faeyza (4), yang sudah ia bunuh di Rembang beberapa hari yang lalu.
"Ngobrol, terus dia nanyai (keberadaan) anaknya terus," ujar Donny.
ADVERTISEMENT
Adegan demi adegan terus berlanjut, pada adegan ke 14 Donny menindih Sweetha yang saat itu hanya memakai dalaman merah. Ia mencekik leher Sweetha meski mendapat perlawanan. Sweetha akhirnya tewas di tangan tunangannya sendiri.
Donny kemudian memakaikan celana dan membungkus jenazah Sweetha menggunakan sarung yang telah dibawa korban. Selanjutnya, ia menggotong jenazah dan memasukkan ke mobil bagian jok belakang.
"Saya sempat naik (ke kamar), makan telur," ungkap dia.
Tersangka pembunuhan bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32), Donny Christiawan Eko Wahyudi saat memperagakan adegan reka ulang. Foto: Intan Alliva/kumparan
Donny kemudian menaiki mobilnya dan mencari tempat untuk membuang mayat Sweetha. Ia menemukan tempat yang sepi dan jauh dari permukiman penduduk. Ia lantas membuang Sweetha dari atas jembatan Jembatan Susukan tol Semarang-Bawen KM 425.
Reka ulang ditutup dengan adegan Donny membuang mayat Sweetha dari atas jalan tol dengan ketinggian lebih dari 20 meter.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, reka ulang dilakukan untuk mencocokkan antara keterangan tersangka, saksi dan juga BAP.
"Kita melaksanakan berbagai adegan di mana adegannya ada 30 adegan yang bertujuan mensinkronkan antara BAP, barang bukti, maupun keterangan saksi, maupun keterangan tersangka," kata Djuhandhani Rahardjo Puro di tol Semarang-Bawen KM 425.
Ia menyebut, reka ulang yang dilakukan hari ini telah sesuai dengan keterangan pelaku. Polisi juga membuktikan adanya unsur pembunuhan berencana dalam kasus ini.
"Terkait perencanaan adalah dengan keterangan adanya pemaksaan sarung dan tas yang kemudian rencana digunakan untuk membungkus. Mestrea yang kita dapatkan bahwa dia merencanakan pembunuhan dengan digantung namun yang dilaksanakan adalah dengan dicekik," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Sementara terkait pembunuhan Faeyza anak Sweetha, Djuhandhani menuturkan, penanganannya dilakukan terpisah. Saat ini rekonstruksi di lakukan untuk kasus Sweetha.
"(Nanti) terpisah, ini rekonstruksi terkait korban Sweetha, kita melakukan berbagai adegan, ada 30 adegan," kata Djuhandani.