Rekonstruksi Sate Sianida Bantul, Tersangka Nani Tak Kuasa Tahan Air Mata

7 Juni 2021 10:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satreskrim Polres Bantul menggelar rekonstruksi sate bersianida
yang tewaskan anak driver ojol di Sewon, Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Satreskrim Polres Bantul menggelar rekonstruksi sate bersianida yang tewaskan anak driver ojol di Sewon, Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Satreskrim Polres Bantul menggelar rekonstruksi sate bertabur racun sianida yang tewaskan N (10), anak driver ojol di Sewon, Bantul, beberapa waktu lalu. Dalam rekonstruksi yang digelar Senin (7/5) ini sejumlah adegan akan diperagakan.
ADVERTISEMENT
Tersangka Nani Aprialliani Nurjaman (25) tampak hadir di Polres Bantul sekitar pukul 09.50 WIB. Dia mengenakan baju tahanan biru dan baju terusan pink.
"Tolong nanti sesuaikan fungsi Reskrim membacakan tata urut rekonstruksi," kata Kasat Reskrim Bantul AKP Ngadi saat apel dengan anggota polisi.
Satreskrim Polres Bantul bersiap menggelar rekonstruksi sate bersianida yang tewaskan anak driver ojol di Sewon, Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Saat tiba Nani tampak menahan air mata. Dia kini masih menjalani adegan peristiwa sate sianida maut itu.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan Nani Aprialliani Nurjaman (25) sebagai tersangka. Dia awalnya hendak mengirim sate beracun ke seorang polisi bernama Tomy di Kasihan Bantul. Alasannya dia kecewa ditinggal nikah. Belum dipastikan apakah Tomy dihadirkan dalam rekonstruksi ini.
Satreskrim Polres Bantul menggelar rekonstruksi sate bersianida yang tewaskan anak driver ojol di Sewon, Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Nani mengirim sate beracun melalui order ojol offline. Seorang ojol, Bandiman (47), kemudian menerima order offline di seputaran Gayam atau Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta. Dia dihampiri Nani.
ADVERTISEMENT
Nani yang tadinya tidak diketahui identitasnya lantas meminta Bandiman mengantar dua bungkus makanan berisi sate dan snack itu ke sebuah perumahan di Kasihan, Bantul, kepada orang yang bernama Tomy. Dia berpesan bahwa makanan itu adalah takjil dari 'Hamid dari Pakualaman'.
Sesampai di lokasi, Tomy sedang di luar kota. Istri Tomy tidak mau menerima kiriman makanan tersebut lantaran merasa tidak tahu siapa pengirimnya. Begitu pula Tomy ketika saat itu dihubungi mengaku tidak kenal.
Istri Tomy menganjurkan makanan dibawa pulang saja. Bandiman pun pulang dan sate disantap keluarga. N, anak kedua Bandiman, kolaps ketika memakan bumbu sate. Sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tidak tertolong.
***
Saksikan video menarik di bawah ini:
ADVERTISEMENT