Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Rektor soal Dugaan Orang Dalam Kecurangan UTBK di UPN Yogya: Nggak Ada
28 Juni 2022 11:42 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Kecurangan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) saat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) diduga terjadi di UPN Veteran Yogyakarta. Dugaan tersebut muncul setelah foto di ruang ujian kampus tersebut viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Prof Dr M Irhas Effendi, mengatakan kasus ini telah diselesaikan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) pusat.
"Kalau yang curang sudah diselesaikan oleh LTMPT pusat. Jadi sudah ada rilis, kan, dari LTMPT pusat, bahwa kan solusinya seperti itu. Kita sudah dikoordinasikan ke LTMPT pusat dan sudah diselesaikan oleh LTMPT pusat," kata Irhas ditemui usai sosialisasi Pemilihan Rektor UPN Veteran Yogya 2022-2026, Selasa (28/6).
Saat disinggung, apakah peserta yang curang ini sengaja ditempatkan di UPN, Irhas mengatakan hal itu tidak ada sama sekali.
Demikian pula, Irhas juga membantah ada orang dalam dari UPN Veteran Yogyakarta seperti pengawas yang terlibat dalam kecurangan ini.
"Nggak-nggak. Info itu nggak ada di kita dan memang kecurangan-kecurangan itu mungkin saja terjadi, ya. Dan terjadi di beberapa tempat, ya. Kita nggak ada info tentang itu, ya," katanya.
ADVERTISEMENT
Soal berapa orang peserta yang dilaporkan terkait kasus ini, Irhas tidak merinci jumlahnya. Namun dia membantah bahwa peserta bisa masuk peserta dengan membawa ponsel, peserta curang ini memiliki alat tersendiri.
"Hape nggak ada. Mereka punya alat tersendiri di luar hape gitu," jelasnya.
Penjelasan LTMPT
Sebelumnya, LTMPT membenarkan foto-foto tersebut diambil di UPN Veteran Yogyakarta. Rektor UPNV Irhas Effendi langsung melaporkan dugaan kecurangan UTBK di kampusnya, tak lama setelah bukti-bukti fotonya viral di media sosial.
"[Rektor] melaporkan kejadiannya seperti apa, [karena] yang tahu persis kan beliau-beliau yang ada di lapangan,โ kata Direktur Eksekutif LTMPT Prof Dr Budi Prasetyo Widyobroto kepada kumparan, Kamis (23/6).
Budi menjelaskan, peserta UTBK memang bisa memilih lokasi ujian, semisal di UPN Veteran; tetapi mereka tidak dapat memilih ruangan maupun sesi ujian karena keduanya diacak.
ADVERTISEMENT
Pengacakan itu sering kali membuat banyak peserta yang berniat curang memilih tempat ujian yang mereka anggap tak terlalu ketat pengawasannya, seperti di universitas di luar Jawa.
Koordinator Perhimpunan Pendidikan dan Guru, Satriwan Salim, menilai ada indikasi keterlibatan panitia pengawas apabila seluruh foto praktik joki diambil dari tempat yang sama.
"Patut diduga ada kerja sama dengan oknum panitia, ada kongkalikong, sehingga sistem perjokian membaca ada kelemahan penyelenggara di lokasi tersebut," kata Satriwan.
"Bisa jadi pengawasnya dari mereka [joki] juga, sudah dikondisikan," timpal Fauzan.