Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Ilustrasi mahasiswa demo Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1569233337/fadrghim0zyfgt317h1r.jpg)
ADVERTISEMENT
Di media sosial dan WhatsApp Group di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, beredar informasi berisi seruan kampus resmi libur pada 24 September 2019.
ADVERTISEMENT
Dalam poster yang beredar, muncul ajakan untuk mengosongkan kelas dengan tagar #kosongkankelas #uinwsturunjalan #gerudukgubernuran.
Poster juga berisi ajakan untuk membangkitkan ghirah (semangat) untuk menolak RUU yang melemahkan demokrasi.
Menyusul beredarnya informasi tersebut, Rektorat UIN Walisongo mengeluarkan Surat Edaran bernomor 2998/Un.10.0/R1/PPM00.9/2019 sebagai tanggapan.
Dalam surat tersebut, pimpinan UIN Walisongo menyatakan dua hal, yaitu pertama kegiatan akademik pada 24 September 2019 berjalan seperti biasa.
"Kedua, para dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan di lingkungan UIN Walisongo diminta untuk tetap melakukan aktivitas seperti biasa," dalam surat yang ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Muhsin Jamil, Senin (23/9).
Diketahui, mahasiswa UIN Walisongo Semarang akan melakukan aksi turun ke jalan bergabung bersama kampus, komunitas dan LSM di Kota Semarang di depan Kantor Gubernur Jateng, Selasa (24/9).
ADVERTISEMENT
Aksi turun jalan tersebut sebagai bentuk mosi tidak percaya terhadap DPR dan pemerintah pusat terkait Revisi UU KPK hingga RKUHP dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS).