Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Relawan Jokowi: Laporan terhadap Butet ke Bawaslu Tetap Lanjut
8 Februari 2024 14:36 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Relawan Jokowi, Projo DIY, telah mencabut laporan terhadap budayawan Butet Kartaredjasa ke Polisi. Namun ternyata, laporan lain yang dilayangkan oleh relawan Jokowi lain yakni Arus Bawah Jokowi (ABJ) di Bawaslu DIY tetap lanjut.
ADVERTISEMENT
"Kita tetap masih lanjut, on the track," kata Sekretaris Jenderal DPP Arus Bawah Jokowi, Arie Nugroho, melalui sambungan telepon, Kamis (8/2).
Arie mengatakan, hari ini pihaknya melengkapi hal-hal yang kurang dari laporan tersebut. Kemarin, berkas pelaporan tersebut dikembalikan oleh Bawaslu DIY untuk dilengkapi.
"Ada tulisan yang kurang jelas, ada nomor 3 dikirain nomor 2. Tadi sudah saya perjelas bahwa kampanye di Wates itu kampanye nomor 3 (paslon Ganjar-Mahfud) itu sudah saya perjelas," bebernya.
"Sama KTP asli saja, sama fotokopi rangkap 3. Tadi sudah kita langsung di Bawaslu, sudah," katanya.
Ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib, mengatakan berkas pelaporan dari ABJ memang sempat dikembalikan untuk dilengkapi.
"Laporannya itu tidak memenuhi unsur formil materiil. Karena itu kita minta untuk dilengkapi," kata Najib.
Terkait laporan ke Bawaslu ini, dilakukan oleh ABJ pada Jumat (2/2). Laporan ini terkait orasi Butet saat kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Minggu (28/1).
ADVERTISEMENT
Dalam pelaporan ke Bawaslu ini, ABJ juga didampingi relawan lain seperti Projo dan Bolone Mase. Laporan itu terkait orasi Butet yang dinilai sebagai umpatan terhadap Presiden Jokowi.
Selain itu, Butet dinilai menyebarkan kabar bohong soal kedatangan Jokowi ke DIY untuk membuntuti kampanye 03.
"Yang ketiga itu menghasut atau menyebarkan fitnah bahwa pasangan 02 itu menyebarkan survei palsu atau bayaran. Jika menang karena curang," kata Arie Nugroho.
Arie mengatakan, apa yang disampaikan Butet itu tak pantas. Terlebih dirinya merupakan budayawan.
"Kampanyenya yang santun lah, memberikan contoh lebih elok lah bahasanya. Jangan ada bahasa mengumpat, mengolok-olok, menghina antara paslon atau orang yang lain," kata Arie.