Relawan Jokowi ReJo: Belum Ada Kandidat Presiden 2024 yang Menyamai Jokowi

20 Juni 2021 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pendukung Joko Widodo pingsan saat kampanye akbar Jokowi di SUGBK. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pendukung Joko Widodo pingsan saat kampanye akbar Jokowi di SUGBK. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Sederet tokoh menjadi langganan masuk survei sebagai capres potensial di Pilpres 2024. Sebut saja Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Menhan Prabowo Subianto, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Namun, salah satu kelompok relawan Jokowi, ReJO atau Relawan Jokowi, menilai tokoh-tokoh ini belum ada yang bisa menyaingi Jokowi. Ketum ReJo Darmizal mengatakan, sejauh ini belum ada yang mampu menyaingi elektabilitas Jokowi.
Dia menilai para tokoh yang selama digadang-gadang punya rekam jejak bermasalah di masa lalu sehingga akan mengganggu pencalonannya.
“Kandidat yang muncul saat ini masih punya handicap yang dapat mengganggu dirinya ketika berkuasa kelak. Misalnya ada yang terkait isu HAM masa lalu, kepemimpinan menjadi Kepala Daerah yang masih jauh dari Good Corporate Governance (GCG),” kata Darmizal lewat keterangannya, Minggu (20/6).
Darmizal juga menyebut, sejumlah tokoh yang digadang-gadang jadi capres di 2024 masih berstatus ‘anak kemarin sore’ dan dipaksakan dalam proses politik. Tidak hanya itu, masih ada tokoh yang membuka ruang pada kelompok intoleran.
Darmizal memberikan konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/3/2021). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
“Politisi anak kemarin sore hasil karbitan orang tua, atau politisi sektarianis yang membuka ruang bagi tumbuh berkembangnya kelompok intoleran yang sering diplesetkan kelompok tertentu sebagai kadal gurun, kadrun,” ujar Darmizal.
ADVERTISEMENT
Darmizal yang pernah mendukung kudeta Moeldoko di Partai Demokrat ini ingin tokoh yang maju di Pilpres 2024 bebas dari korupsi seperti Presiden Jokowi. Darmizal juga mengingatkan tokoh yang ingin maju tapi masih punya jabatan sebaiknya fokus pada tugas kenegaraan.
“Karena itu, kandidat yang memiliki selera untuk maju di Pilpres 2024, agar bercermin diri. Termasuk yang sedang jadi menteri sebagai pembantu presiden, atau yang sedang menjabat sebagai Kepala Daerah. Jangan lupakan tugas utama dan larut dalam euforia kandidat," tegas Darmizal.