Remaja 17 Tahun Coba Lakukan Pembantaian Massal di Sekolah di AS

5 Januari 2024 11:12 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas penegak hukum bekerja di lokasi penembakan di Perry High School di Perry, Iowa, AS, Kamis (4/1/2024). Foto: Scott Morgan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas penegak hukum bekerja di lokasi penembakan di Perry High School di Perry, Iowa, AS, Kamis (4/1/2024). Foto: Scott Morgan/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Remaja 17 tahun melepaskan tembakan di sebuah sekolah di Iowa pada Kamis (4/1) waktu setempat. Seorang siswa kelas enam tewas dan lima lainnya terluka.
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian menyebut, pelaku adalah siswa di sekolah tersebut. Dia meninggal dunia diduga akibat bunuh diri usai beraksi.
Otoritas setempat mengungkap, salah satu korban luka adalah kepala sekolah Perry High School Principal.
Petugas penegak hukum bekerja di lokasi penembakan di Perry High School di Perry, Iowa, AS, Kamis (4/1/2024). Foto: Scott Morgan/REUTERS
Mereka juga menambahkan, pelaku teridentifikasi sebagai Dylan Butler. Motif Butler masih diselidiki.
Menurut otoritas setempat, Butler beraksi dengan membawa dua senjata. Ditemukan pula bom rakitan.
"Kami juga sedang memeriksa unggahan media sosial yang dia buat saat penembakan," ujar Asisten Direktur Divisi Investigasi Kepolisian, Mitch Mortvedt, seperti dikutip dari Associated Press.
Gubernur Iowa, Kim Reynolds, mengakui penembakan di Perry begitu mengguncang warga dan wilayah tempatnya bertugas.
"Tragedi tidak masuk akal ini mengguncang seluruh negara bagian sampai ke akar-akarnya," kata Reynolds.
Petugas penegak hukum bekerja di lokasi penembakan di Perry High School di Perry, Iowa, AS, Kamis (4/1/2024). Foto: Scott Morgan/REUTERS
Presiden AS Joe Biden dan Jaksa Agung Merrick Garland telah disinformasi secara resmi mengenai penembakan di Iowa.
ADVERTISEMENT
Atas semakin banyaknya penembakan massal di AS, seruan memperketat kepemilikan senjata semakin besar di AS. Namun, usulan tersebut kerap ditolak oleh Partai Republik terutama di negara bagian yang dikuasainya seperti Iowa.