Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Remaja di AS Tuntut Maskapai Spirit Airlines Gara-gara Hamster
10 Februari 2018 4:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Seorang penumpang pesawat Spirit Airlines, Belen Aldecosea (21), mengklaim ada petugas maskapai yang meminta dirinya membuang hamster atau dikenal dengan marmut, hewan mirip kelinci tapi badannya lebih kecil dan telinganya tidak panjang, ke toilet. Remaja perempuan itu bahkan berencana mengambil langkah hukum terkait hal itu.
ADVERTISEMENT
Dilansir Strait Times , permasalahan bermula saat petugas maskapai melarang Aldecosea membawa hamsternya yang bernama Pebbles itu ke dalam pesawat. Aldecosea diketahui hendak melakukan perjalanan dari Maryland ke Florida, AS.
"Saya mengikuti saran dari pihak maskapai membuang Pebbles ke toilet. Saya takut, sangat mengerikan mencoba memasukkannya ke dalam toilet. Saya menangis tapi tidak punya pilihan lain," ujar Aldecosea pada Jumat (9/2).
Aldecosea mengaku dirinya sempat mencari mobil sewaan selama beberapa jam di sekitar bandara, untuk memulangkan hamsternya. Namun ia tak mendapatkannya sebab di sana sedang musim libur dan banyak orang yang butuh menyewa mobil.
Putus asa, akhirnya Aldeosea memutuskan membuang Pebbels ke dalam toilet. Kemudian dia pun memesan ulang tiket untuk jam penerbangan selanjutnya. "Saya menangis sesudahnya, saya duduk menangis di kafe sekitar 10 menit," ucap Aldecosea.
ADVERTISEMENT
Aldecosea lalu mengirim email kepada pihak Spirit Airlines, mengadu soal petugas yang menyarankannya membuang Pebbles. Dalam surat aduan tersebut, Aldecosea juga menyebut ada salah seorang petugas yang membolehkannya membawa hamster.
Juru Bicara Spirit Airlines, Derek Dombrowski, meminta maaf kepada Aldecosea atas kesalahan petugas mereka terkait penyampaian soal aturan membawa binatang. Namun ia menegaskan tak ada petugasnya yang menyuruh hamster itu dibuang.
"Petugas bagian reservasi maskapai kami memberi informasi keliru ke penumpang dengan membolehkan hamster ikut dalam penerbangan. Hewan pengerat tidak boleh di dalam pesawat untuk alasan kesehatan dan keselamatan," ucap Dombrowski.
"Saat Aldecosea datang bersama hamsternya, kami menawarkan kesempatan untuk melakukan penerbangan selanjutnya, agar dia punya waktu untuk menemukan akomodasi lain untuk memulangkan hamster. Tidak ada gunanya bagi kami menyarankan penumpang membuang atau melukai hewan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Dombrowski, masalah tersebut adalah murni salah paham. Pihak maskapai telah membalas email keluhan Aldecosea dengan permohonan maaf dan memberikan penawaran penerbangan gratis.
Namun Aldecosea menolak tawaran tersebut. Ia tetap berencana membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Hamster itu dibelinya untuk membantu mengatasi ketakutan terhadap kanker jinak yang dideritanya.