Remaja di Sragen Tewas Ditendang Pelatihnya saat Latihan Pencak Silat

26 November 2019 17:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak berlatih pencak silat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak berlatih pencak silat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang remaja berinisial MAM (13) tewas usai latihan pencak silat di Desa Gemolong, Sragen, Jawa Tengah, Minggu (24/11) lalu. MAM tewas setelah sebelumnya menerima tendangan di bagian perut dari senior yang juga pelatihnya, FAS (16).
ADVERTISEMENT
Kasubag Humas Polres Sragen AKP Suharno menjelaskan MAM saat itu sedang berlatih bersama 20 anggota pencak silat lainnya. Saat itu, MAM diminta pelatihnya pasang kuda-kuda. Setelah pasang kuda-kuda, MAM ditendang perutnya oleh FAS.
Usai ditendang, MAM langsung kejang-kejang. Suharno mengatakan saat itu, korban langsung diberikan pertolongan pertama oleh teman-temannya. Namun kondisinya tak kunjung membaik, korban dilarikan ke rumah sakit terdekat. Nahas nyawanya tak tertolong.
"Itu (tendangan) kegiatan dalam prosesi latihan. Jadi pelaku sebagai pelatih dan korban sebagai yang dilatih," ujar Suharno, saat dihubungi, Selasa (26/11).
Suharno menjelaskan, yang dialami oleh MAM merupakan bagian dari latihan yang dijalani anggota perguruan silat yang diikuti korban.
Meski begitu, kejadian yang menewaskan MAM ini tetap ditangani oleh Polres Sragen. Buntutnya, FAS ditahan.
ADVERTISEMENT
"Tetap diproses. (Pelaku FAS) Sudah kita tahan," kata Suharno.
Atas kejadian ini, pelaku FAS dijerat UU Perlindungan Anak. Namun Suharno tak menjelaskan secara rinci pasal dan ancaman hukumannya.
Terkait usia FAS yang masih di bawah umur, menurut Suharno, keputusan akhir menjadi kewenangan pengadilan untuk menentukan. "Kalau masalah hukuman, kewenangan ada pada hakim," ujar dia.