Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Remaja Diduga Korban TPPO yang Dibuang di Pintu Tol Ancol Diperiksa Polisi
22 Februari 2024 17:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Usai diserahkan ke petugas, korban dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur. Saat ini ia ditampung di sana.
"Dibawa ke sini (Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2) kemarin. Diserahin dari polisi kemarin, dititip ke sini," kata staf panti, Sahar saat ditemui, Kamis (22/2).
Ia menyebut, siang ini ada beberapa polisi dari Polsek Pademangan yang datang menjemput remaja tersebut untuk dimintai keterangan.
"Tadi siang udah dibawa polisi dari Pademangan, tadi. Dari Polda juga ada," jelas Sahar.
Sahar tidak bisa menjelaskan banyak perihal kondisi korban, karena belum berkomunikasi secara langsung. Namun, menurutnya, kondisi fisik korban terbilang baik.
"Saya belum ketemu langsung, kalau fisiknya baik-baik aja," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ngaku Dipaksa Layani Om-om
Kasudinsos Jakarta Utara Rizqon Hermawan mengungkapkan remaja itu diduga korban tindak kekerasan atau perdagangan anak di bawah umur. Dia ditemukan oleh pedagang kopi bernama Wahati (50) dalam kondisi memprihatinkan.
Wahati adalah orang yang menyerahkan anak itu ke petugas P3S Sudin Sosial Jakarta Utara.
"Menurut keterangan pelapor, beliau menemukan anak tersebut di pintu Tol Ancol Timur dalam kondisi memprihatinkan dan sangat memerlukan perlindungan," jelasnya.
Kepada Wahati, korban mengaku diturunkan di pinggir pintu tol oleh seseorang tak dikenal dan bertubuh besar. Tak hanya itu, sebelum dibuang, korban dibawa ke Jakarta bersama 59 gadis muda lainnya. Dia dijanjikan pekerjaan.
Ternyata di Jakarta, mereka dipaksa untuk melayani pria hidung belang. Korban mengaku dibawa oleh seorang wanita yang dipanggil 'mami'.
ADVERTISEMENT
"Dibawa seorang ibu bersama 59 orang anak seusianya dan dijual untuk melayani om-om tak dikenal," ujar Rizqon.