Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ribuan orang kembali menggelar aksi demonstrasi pro-demokrasi di salah satu distrik perbelanjaan Tsim Tsa Tsui, Hong Kong , pada Minggu (1/12). Para pendemo meneriakkan 'Revolusi Sekarang' hingga 'Bebaskan Hong Kong'.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, pendemo di distrik Tsim Tsa Tsui terdiri dari lintas usia mulai dari remaja hingga lansia. Aksi demo ini terjadi setelah sebelumnya ratusan orang berdemo di kantor konsulat Amerika Serikat, Hong Kong , untuk menyampaikan terima kasih kepada Presiden Amerika Donald Trump.
Pendemo membentangkan poster bertuliskan 'jangan lupakan mengapa Anda memulai' dan bendera hitam dengan logo 'Revolusi Sekarang'. Mereka juga menduduki beberapa jalan utama di Hong Kong.
“Kami punya demokrasi, kami protes damai, melobi di dalam dewan, banyak hal yang telah kami lakukan tetapi semuanya gagal,” kata salah seorang pendemo yang merupakan lulusan Universitas di Hong Kong bernama Felix.
"Masih ada lima tuntutan," tambahnya. Lima tuntutan yang dimaksud merujuk pada seruan pendemo yang meminta dilakukan penyelidikan independen terhadap kekerasan yang dilakukan polisi dan penerapan pemilihan umum universal.
ADVERTISEMENT
Beberapa pendemo menggunakan masker gas kemudian membangun barikade dan memblokir jalan di dekat toko-toko mewah termasuk Armani. Sementara sebagaian pendemo pergi menuju distrik Hung Hom yang berdekatan dengan kampus Universitas Politeknik Hong Kong yang hancur akibat kerusuhan beberapa waktu lalu.
Demo antipemerintah itu akhirnya memanas dan berujung ricuh hingga petugas kepolisian Hong Kong yang berjaga di distrik Tsim Tsa Tsui menembakkan gas air mata untuk membubarkan pendemo.
Beberapa toko dan pusat bisnis di sana langsung tutup ketika polisi menembakkan gas air mata kepada ribuan pendemo yang dimana di antaranya terdapat lansia. Selain itu, polisi juga melakukan penangkapan terhadap beberapa pendemo hingga mereka melarikan diri ke arah pelabuhan.
Demo besar di Hong Kong berlangsung sejak Juni 2019 dan belum mereda hingga awal Desember. Bahkan akibat demo itu beberapa kantor pemerintah, sekolah hingga bandara internasional sempat ditutup.
ADVERTISEMENT
Sekretaris keamanan Hong Kong John Lee mengatakan selama mengawal aksi demo, petugas kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata. Menurutnya sudah sekitar 10.000 selongsong gas air mata yang ditembakkan kepada pendemo.