Remaja Putri di Medan Nyaris Diperkosa Satpam Klinik Saat Jaga Ibunya yang Sakit

31 Maret 2021 0:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Remaja putri berinisial I (17) nyaris jadi korban pemerkosaan saat sedang menjaga ibunya yang sedang sakit di sebuah klinik di Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Selasa (30/3) dini hari. Pelakunya adalah satpam klinik berinisial TS (24).
ADVERTISEMENT
I mengatakan peristiwa bermula sekitar pukul 24.00 WIB. Saat itu, korban menemani ibunya tidur di samping kasurnya. Lalu tiba-tiba TS masuk ke ruangan ibunya.
"Katanya dia mau mengecek infus mama. Tapi aku bilang 'ngapain abang cek-cek, kan, infusnya masih penuh," ujar I.
Setelah itu TS pergi. Namun sekitar pukul 02.00 WIB, pelaku kembali datang dengan alasan tetap ingin mengecek infus
"Padahal, kan, bukan urusan dia itu ngecek infus mama. Kan dia bukan perawat," ujarnya.
Setelah diusir kata korban, pelaku kembali datang pukul 03.00 WIB. Pelaku saat itu datang sambil membawa sebuah bantal untuk korban, lalu korban kembali mengusirnya.
"Tetap aku usir dia. Aku bilang 'jangan di sini aku mau tidur'. Lalu pergi lagi dia," lanjutnya.
Satpam di Medan yang nyaris memperkosa remaja putri di sebuah klinik kesehatan. Foto: Dok. Istimewa
Korban akhirnya tidur terlelap. Sekitar pukul 04.00 WIB, dia kaget karena melihat pelaku yang hendak memperkosanya.
ADVERTISEMENT
"Teriaklah aku sampai mama pun terbangun. Lalu diusir mama dia keluar ruangan. Alasan dia mau ngecek infus mama sambil pergi ruangan," tuturnya.
Kepala klinik, dr. Burniawan, mengatakan sudah mengambil tindakan tegas kepada TS. Pelaku langsung dipecat.
"Dia (TS) sudah tidak kita pekerjakan lagi atau langsung kita pecat. Karena perlakuannya sudah tidak bisa dimaafkan lagi," kata dr. Burniawan.
Burniawan juga menjelaskan alasan TS mengecek ataupun memasang infus bukan urusan atau wewenang petugas keamanan.
"Pada saat itu tidak ada intruksi dari saya dan dia berinisiatif sendiri masuk ke ruangan pasien. Selanjutnya terserah kepada pihak keluarga mau melaporkannya ke polisi atau tidak," sambungnya.
Pihak klinik langsung memusyawarahkan kejadian ini dengan keluarga korban. Keluarga pun memutuskan melaporkan kejadian ini ke polisi.
ADVERTISEMENT
Saat musyawarah TS juga hadir. Ia mengakui perbuatannya dan meminta maaf.
"Saya (yang) melakukannya. Saya minta minta maaf. Tolong jangan (laporkan) ke polisi," ungkap TS ke korban.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.