Remaja yang Bunuh Ayah Kandung di Jaktim: Jadi Anak Punk, Ngamen di Depok

24 Juni 2024 13:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toko TKP pembunuhan pedagang perabot di Jl. Masjid Baitul Latief, Pasar Banjir Kanal Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (23/6/2024).  Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Toko TKP pembunuhan pedagang perabot di Jl. Masjid Baitul Latief, Pasar Banjir Kanal Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (23/6/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang pedagang perabotan dibunuh secara sadis di rumah sekaligus tokonya yang berlokasi di Jalan Masjid Baitul Latif RT 01/RW 03, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jaktim. Nyawanya dihabisi oleh putri kandungnya sendiri berinisial KS, yang masih berumur 17 tahun.
ADVERTISEMENT
Bagaimana sosok K di mata tetangga sekitar?
Berdasarkan pengakuan pedagang warung yang tak jauh dari lokasi pembunuhan, Sukmaroso (52), KS adalah seorang perempuan yang besar di jalanan.
"Katanya (sempat hamil di luar nikah). Kan anak punk. Gede di jalanan," jelas Sukmaroso saat ditanya wartawan di warungnya, Senin (24/6).
Sukmaroso (52), warga sekitar lokasi pembunuhan pedagang perabot di Duren Sawit saat dijumpai di warungnya, Senin (24/6/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Kendati demikian, dia tak begitu mengetahui kebenaran informasi tersebut lantaran belum mengenal dekat keluarga S yang baru tinggal di ruko tersebut.
S dan 2 anak perempuannya disebut baru tinggal di sana sekitar satu bulan lebih. Kontrakan itu dibayar per tahun seharga Rp 40 juta.
Menurut sepengetahuan pria yang akrab dipanggil Roso ini, KS adalah orang yang irit bicara. Jarang terlihat di rumah, namun memang tinggal bersama S dan adiknya P yang masih berusia 16 tahun.
ADVERTISEMENT
"Jadi, dia lari ke jalanan, dia ikut teman-temannya, mengamen. Gitu lah kira-kira. Dari penampilan, ya begitulah, namanya anak jalanan, anak punk, kayak anak punk. Ngamen. Ondel-ondel gitu. Cuma di wilayah Depok," jelas Roso.
Roso mengaku K sering jajan ke warungnya untuk membeli rokok.
"Kalau K memang beler. Tapi kurang tahu. Antara mabuk atau enggaknya, kita enggak tahu. Kadang ngerokok juga sambil ngangkang. Pelanggan saya ya saya hafal, beli rokoknya di sini," sambungnya.
S ditemukan tewas di dalam ruko pada hari Sabtu (22/6).
Setelah kejadian itu, kepolisian menangkap 2 putrinya. K dan P, namun usai pendalaman, kepolisian memastikan pelakunya adalah KS. Saat ini remaja tersebut tengah diperiksa di Mapolda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT