Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Rencana Pemerintah Evakuasi Warga Gaza ke RI, Muhammadiyah Siap Kerja Sama
22 April 2025 12:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir memahami apa yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto soal evakuasi 1.000 warga Gaza. Menurutnya evakuasi itu hanya bersifat sementara.
ADVERTISEMENT
"Untuk dilayani kesehatan dan keselamatannya, bahkan ada yang bisa disekolahkan untuk kemudian nanti pada saatnya dikembalikan ke tanah airnya, Palestina," kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (22/4).
Haedar mengatakan Muhammadiyah sejalan dengan rencana dari Prabowo ini.
"Sejalan. Yang penting tidak ada kontroversi. Yang kedua, tidak bersifat permanen, dan tidak dalam konsep yang sama seperti ditawarkan oleh Trump. Saya yakin, Indonesia punya kebijaksanaan politik sendiri, dalam semangat bebas aktif, dan yang tidak kalah pentingnya selama ini, kan, Indonesia, itu sangat tegas terhadap Palestina," ujarnya.
Muhammadiyah juga menyatakan kesediaannya bekerja sama dengan pemerintah. Khususnya dalam membantu warga Palestina.
"Kita lihat dulu nanti, apakah ini terlaksana dan bisa dilaksanakan, karena, kan, ini baru rencana. Jadi, Muhammadiyah selalu siap untuk bekerja sama dengan pemerintah dan semua golongan dalam hal penanganan masyarakat atau warga Palestina, dalam bentuk apa pun, yang bisa kita lakukan," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Haedar meyakini perjuangan untuk Palestina ini harus saling dipahami. Saling toleran terhadap keragaman cara membela Palestina.
"Ada cara-cara diplomatik, cara-cara politik, tapi juga cara-cara kemanusiaan yang solutif dan realistis," jelasnya.
Muhammadiyah sudah lama membantu Palestina mulai dari pelayanan kesehatan dengan menghadirkan dokter ke Gaza, hingga menyekolahkan dan menguliahkan anak palestina di Indonesia. Madrasah juga dibangun untuk anak-anak pengungsi di Beirut.