Rencana Sekolah di DKI Buka Kembali, Anies Minta Tetap Jalankan Protap Kesehatan

14 Mei 2020 20:34 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sekolah. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sekolah. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI menyiapkan tiga skenario membuka kembali sekolah dan pembelajaran secara normal saat pandemi virus corona di Jakarta. Dari tiga skenario pembukaan sekolah di Jakarta, pelaksanaannya bisa berbeda-beda tergantung zona penyebaran virus coronanya.
ADVERTISEMENT
Dan rencananya, sekolah tahun ajaran 2020/2021 akan kembali dibuka pada 13 Juli 2020.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta jajarannya untuk memastikan protokol kesehatan tetap berjalan jika sekolah nanti kembali dibuka. Bahkan, ia berharap sekolah dapat menyediakan lebih banyak tempat cuci tangan bagi siswa-siswinya.
"Protapnya sama semua sekolah. Apa itu tentang sekolahnya aman, sanitasi. Kalau perlu mulai sekarang di tiap sekolah disuruh nambah tempat cuci tangan. Bukan tak mungkin di depan kelas semua ada tempat cuci tangan, yang dulu barangkali kan bisa jadi dua kelas satu tempat cuci tangan," kata Anies dikutip dari YouTube Pemprov DKI, Kamis (14/5).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) di SDN Kedaung Kali Angke, Jakarta, Jumat (5/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sekolah yang kembali buka dan belajar seperti normal juga diminta tetap menjaga jarak antarmeja, menyediakan masker hingga hand sanitizer bagi siswanya.
ADVERTISEMENT
Meski Jakarta masih menghadapi pandemi corona, Anies meminta jajaran Dinas Pendidikan DKI hingga tenaga pendidik untuk tetap menjalankan rencana-rencana kegiatannya. Seperti pelatihan guru dan penyiapan sanitasi yang bisa kembali berjalan, jika sebagian sekolah nanti bisa dibuka.
"Saya rasa praktik baik di beberapa negara soal physical distancing di dalam ruang kelas supaya dipikirkan serius. Memang ini hal baru, tapi insyaallah good learning. Jadi kita arahkan sebagian sekolah untuk masuk, sebagian sekolah tentu akan bertahan lebih lama," ungkap Anies.
Suasana SD Muhammadiyah 5 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, saat hari pertama masuk sekolah (15/7). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sementara itu, praktisi pendidikan sekaligus pendiri Sekolah Cikal, Najelaa Shihab, yang juga hadir rapat bersama Anies dan jajarannya meminta agar setiap sekolah dilakukan asesmen terlebih dahulu sebelum dibuka kembali.
Menurut Najelaa, butuh kerja sama dari Dinas Kesehatan DKI untuk memastikan sekolah mana yang sudah boleh dibuka, dari tiga alternatif yang disiapkan pemda.
ADVERTISEMENT
"Semua sekolah ada catatan, ada asesmen kesiapan. Untuk itu butuh bantuan dari Dinas Kesehatan untuk pastikan dari sudut pandemi dan sebagainya itu sudah boleh buka. Baru kemudian keputusan bukanya bisa dari Dinas Pendidikan. Prosedur harus ditetapkan," ujar Najelaa.
Sejauh ini, Pemprov DKI menyiapkan tiga alternatif untuk membuka kembali sekolah, yakni:
1. Sebagian sekolah, semua siswanya belajar di sekolah
2. Sebagian sekolah, sebagian siswa belajar di sekolah
3. Semua sekolah, sebagian siswa belajar di sekolah
Namun, Anies meminta ada pembagian wilayah zona merah dan zona hijau penyebaran virus corona untuk lokasi-lokasi sekolah yang akan kembali belajar secara normal ini.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.