Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Siswa kelas 6 SD Negeri Bangunrejo 2, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta , harus menggelar tambahan belajar di poskamling atau pos ronda lantaran renovasi gedung sekolah molor. Tambahan belajar dilakukan di luar lantaran keterbatasan ruang.
ADVERTISEMENT
Selama setahun terakhir mereka menumpang di SD tetangga yaitu SD Bangunrejo 1. Ruangan digunakan secara bergantian.
“Hanya tambah pembelajaran. Sebenarnya SD Bangunrejo 2 (masuk) setelah SD Bangunrejo 1 pulang. Tetapi karena waktu yang sangat mendesak dan urgent, guru kelas 6 menambah pelajaran di luar kelas,” ujar Kepala Sekolah SD Bangunrejo 2, Subagya, saat ditemui, Kamis (6/2).
Jam tambahan ini diperlukan mengingat siswa kelas 6 hendak menghadapi Ujian Nasional (UN). Sementara siswa SD Bangunrejo 2 baru mulai jam pelajaran pada pukul 12.00 WIB hingga 17.00 WIB bergantian dengan SD Bangunrejo 1.
“Untuk tambahan pelajaran ini berlangsung sejak Desember 2019 pada jam 10.00 sampai 12.00 WIB,” katanya.
“Karena pembangunan tidak tepat (waktunya) itu memang tidak ada ruangan. Dan memang ruang guru pun kalau kita masuk semua tidak cukup. Jadi kelas satu masuk pagi, guru-guru termasuk saya di luar kalau kerja. Karena di dalam tidak cukup,” ujarnya.
Bukan hanya soal ruangan, masalah lain adalah SD Bangunrejo 2 merupakan sekolah inklusi. Sebanyak 69 dari 81 siswa merupakan siswa disabilitas mental, tunadaksa, dan tunarungu. Kemudian yang berada di bangku kelas 6 sebanyak 19 siswa. Sementara SD Bangunrejo 1 merupakan sekolah regular. Otomatis fasilitasnya pun berbeda.
ADVERTISEMENT
“Contohnya toilet harus toilet duduk, di sini (SD Bangunrejo 1) jongkok,” kata dia.
Terhitung sudah satu tahun siswa SD Bangunrejo 2 menumpang di SD Bangunrejo 1 sejak bangunan dirobohkan pada Februari 2019. Awalnya setelah dirobohkan pembangunan yang diselesaikan Agustus 2019.
“Memang dirobohkan karena sekolah kita sudah tidak layak. Dua ruang gentengnya berjatuhan sendiri, yaitu musala dan perpustakaan. Sekitar 2017 jatuh-jatuh. Masih dipakai sampai 2019 dalam keadaan terpaksa,” katanya.
“Selama ini menumpang. Mungkin ada masalah PU sama lelangnya kemungkinan gagal lelang,” kata dia.
Setelah satu tahun menunggu, akhirnya pada 27 Januari pembangunan sekolah dimulai. Diperkirakan Agustus 2020 pembangunan sekolah akan selesai.
“Sekarang pembangunannya baru menggali sepatu-sepatu untuk cakar ayam. Pembangunan (dimulai) kemarin 27 Januari 2020,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia berharap pembangunan ini tidak ada kendala lagi sehingga siswa dapat belajar dengan baik dan dengan fasilitas yang sesuai standar.