Reshuffle di Ujung Jabatan Jokowi: 7 Pejabat Dilantik; PDIP Bereaksi Keras

20 Agustus 2024 8:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Istana Negara, Jakarta jelang reshuffle, Senin (19/8/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Istana Negara, Jakarta jelang reshuffle, Senin (19/8/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet di ujung masa pemerintahannya yang akan berakhir pada Oktober 2024. Ia melantik tiga menteri dan 1 wakil menteri, di Istana Kepresidenan, Senin (19/8).
ADVERTISEMENT
Para pejabat yang dilantik yakni, Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, dan Wakil Menteri Kominfo Angga Raka Prabowo.
Selain itu, Jokowi juga melantik tiga kepala badan, yakni Taruna Ikrar sebagai Kepala BPOM, Prof Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional, dan Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden.

Partai Koalisi Komentari Reshuffle

Presiden Joko Widodo tiba di Istana Negara, Jakarta jelang reshuffle, Senin (19/8/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan reshuffle sejumlah menteri dilakukan untuk kelancaran sinkronisasi transisi dari Jokowi ke presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Ya kan ada banyak hal yang perlu disinkronisasi sehingga ada beberapa yang kemudian ada percepatan untuk lancarnya sinkronisasi untuk menyongsong baru ke depan," kata Dasco.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Dasco, Menko Perekonomian yang juga Ketum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan reshuffle itu untuk kebutuhan transisi.
"Itu bagian dari transisi," kata Airlangga.
Sementara itu, Menteri Perdagangan yang juga Ketum PAN Zulkifli Hasan menyebut tak ada masalah reshuffle dilakukan di akhir kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Reshuffle hak beliau Presiden prerogatif," tutur Zulhas saat tiba di Istana Kepresidenan.
Saat ditanya keefektifan, Zulhas tak mau mengomentari lebih jauh. Intinya tak ada masalah.
"Kalau diperlukan kapan saja sampai masa jabatan," tutur dia.

Menteri Sekarang Bisa Jadi Menteri yang Akan Datang

Wakil Ketua DPR Rachmad Gobel menyampaikan pidato dalam rapat paripurna ke-16 pembukaan masa persidangan V tahun sidang 2023-2024 di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (14/5/2024). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi NasDem, Rachmat Gobel, mengomentari reshuffle kabinet ini. Menurutnya, reshuffle itu merupakan hak prerogatif seorang presiden. Namun tidak menutup kemungkinan menteri-menteri baru yang dipilih Jokowi kali ini bakal kembali ditunjuk oleh Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, saat menyusun kabinetnya nanti.
ADVERTISEMENT
“Bisa saja mereka yang menjadi menteri sekarang ini akan menjadi menteri kabinet yang akan datang,” kata Gobel saat ditemui di kompleks parlemen, Senin (19/8).
NasDem memiliki satu menteri tersisa di kabinet Indonesia Maju yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.
Namun Gobel tidak ingin menerka-nerka apakah Siti Nurbaya akan kembali ditunjuk Prabowo untuk menjadi Menteri LHK kembali. Menurutnya, pembicaraan itu ada di ranah Presiden Terpilih dan ketum partai.

Prabowo Tak Hadiri Pelantikan

Prabowo tiba di bandara Canberra, Australia Foto: Dok. Istimewa
Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto terpantau absen dalam pelantikan tujuh pejabat baru tersebut. Padahal mayoritas pejabat yang dilantik adalah orang dekat Prabowo.
Mereka adalah MenkumHAM Supratman Andi Agtas, Wamen Kominfo Angga Raka Prabowo. Kemudian ada eks timses Prabowo di Pilpres 2024 yakni Hasan Nasbi yang dilantik Kepala Kantor Komunikasi Presiden.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, hadir perwakilan dari Gerindra dalam pelantikan ini yakni Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sekaligus Wakil Ketua DPR RI dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani sekaligus Wakil Ketua MPR.
Supratman setelah dilantik membeberkan alasan mengapa Prabowo absen dalam pelantikan ini.
"Beliau ada kunjungan ke luar negeri, ke Australia," kata Supratman kepada wartawan di Istana Merdeka.

Respons PDIP Menterinya Dicopot

Yasonna Laoly di Kantor Kemenkumham, Jakarta Selatan, Senin (19/8/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Posisi Menteri Hukum dan HAM yang sebelumnya diisi kader PDIP Yasonna Laoly diganti menjadi Supratman Andi Agtas yang merupakan politisi Gerindra. Yasonna sempat memimpin upacara Hari Pengayoman ke-79 beberapa jam sebelum jabatannya digantikan.
"Ini hari terakhir saya sebagai inspektur upacara, kemarin saya laporkan kepada Bapak Presiden, 'Pak Presiden besok Hari Pengayoman ke-79 jam 08.00 kita kumpul, pelantikan jam 09.30, itu kesempatan saya masih memimpin upacara'. [Presiden berkata] 'Oh, jalan saja Pak Menteri, jalan saja'. Maka saya memimpin hari," kata Yasonna dalam sambutannya di hadapan pegawai Kemenkumham.
ADVERTISEMENT
Masih dalam sambutannya, politikus PDIP itu mengucapkan salam perpisahan kepada para pegawai Kemenkumham.
"Secara pribadi dan sebagai Menteri Hukum dan HAM for the last day saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran, dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote, atas kerja sama yang Saudara berikan, atas kolaborasi karena tidak mungkin menorehkan prestasi tanpa kolaborasi, tanpa dukungan Saudara-Saudara," papar Yasonna yang disambut tepuk tangan para pegawai.
PDIP bereaksi keras terkait reshuffle yang menyasar menteri dari PDIP ini. Selain Yasonna, juga ada Arifin Tasrif yang juga diganti. Arifin memang bukan kader PDIP. Namun ia menjadi Menteri ESDM berdasarkan rekomendasi dari PDIP.
"Soal reshuffle menteri PDIP, secara umum saya melihat Presiden Jokowi sedang bermain politik kotor kekuasaan untuk mengamankan kepentingan dan posisi politik dinastinya," kata Deddy dalam keterangan tertulisnya.
ADVERTISEMENT
PDIP melihat tidak ada alasan etis, substansial, teknis-birokratis yang bisa menjelaskan reshuffle jelang 2 bulan lengser.
"Menurut saya Jokowi sedang mempersiapkan langkah-langkah menghadapi Prabowo selama 5 tahun ke depan," kata Deddy.