Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Respons Aa Gym soal Sikap TGB Dukung Jokowi di 2019
8 Juli 2018 12:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym , turut memberikan komentar terkait Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) atau Zainul Majdi yang mendukung Presiden Joko Widodo di Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
Aa Gym mengaku banyak yang menanyakan responsnya atas sikap TGB yang mendukung Jokowi itu. Merespons hal itu, Aa Gym mengatakan berpolitik adalah bagian penting dalam kehidupan bernegara, dan Islam tidak bisa memisahkan politik dari agama. Bahkan kegiatan politik bisa jadi ibadah jika dilakukan dengan niat yang baik dan benar.
“Oleh karena itu dalam berpolitik jangan sampai merusak akidah, jangan sampai merusak akhlakul karimah dan jangan sampai merusak ukhuwah islamiyah juga ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan),” di sela Kajian Tauhid di Masjid Istiqlal , Jakarta, Minggu (8/7).
Aa Gym menegaskan setiap orang memiliki hak memilih dan memberi dukungan politik sesuai dengan pertimbangan masing-masing. Maka itu ia meminta agar masyarakat bisa menghargai perbedaan itu.
ADVERTISEMENT
“Saya pribadi tidak berani menilai kualitas keislaman seseorang dan keimanan seseorang hanya karena perbedahan ikhtiar politik. Saya pun tidak mau berburuk sangka apalagi memutuskan silaturahim dengan saudara seiman hanya karena berbeda pendapat,” tambah Aa Gym.
“Semoga Allah membimbing kita agar semakin matang dan bijak di dalam berpolitik,” tutup Aa Gym.
Aa Gym menjelaskan, meski hari ini mengisi kajian bersama TGB di Masjid Istiqll, namun ia belum berbicara lebih lanjut dengan TGB terkait dukungannya ke Jokowi.
“Saya belum ngobrol dengan beliau, bagaimana saya bisa menilai seseorang hanya dari media yang kita dengar,” ujarnya.
TGB yang merupakan kader Partai Demokrat secara pribadi mendukung Jokowi memimpin selama dua periode. Tapi Partai Demokrat belum menentukan sikap. TGB mengaku dukungan tersebut ditujukan demi kemaslahatan bangsa dan umat.
ADVERTISEMENT
"Men-support seorang pemimpin itu menurut saya tidak harus dikaitkan dengan deal-deal apa pun ya. Karena itu kan masalah kemaslahatan bangsa, masalah kemaslahatan umat, masalah objektivitas, akal sehat," kata Zainul Majdi kepada kumparan, Rabu (4/7).
Meski demikian, ia menegaskan dukungannya tersebut merupakan bentuk dari sikap pribadi. Sehingga, ia menyebut hal tersebut tidak perlu dihubung-hubungkan dengan Partai Demokrat yang belum menentukan sikap.