Respons Bamsoet soal Anaknya Jadi Pengurus DPP PPP

12 Februari 2021 16:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MPR Bambang Soesatyo saat menghadiri Hari Konstitusi 2020 di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MPR Bambang Soesatyo saat menghadiri Hari Konstitusi 2020 di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Putra Waketum Golkar yang juga Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), Yudhistira Raditya Soesatyo, menjadi salah satu pengurus DPP PPP. Hal ini cukup mengagetkan karena Yudhistira memilih masuk partai lain, bukan parpol yang membesarkan nama ayahnya, Golkar.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana respons Bamsoet soal anaknya jadi pengurus DPP yaitu Ketua Bidang Pemenangan Dapil PPP?
"Saya menyerahkan sepenuhnya masa depan anak-anak saya pada mereka. Tugas saya sebagai orang tua hanya memberikan pendidikan agama, sekolah, kecintaan pada negara dan pemahaman tentang kehidupan yang bakal mereka lalui," kata Bamsoet dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (12/2).
Bamsoet mengatakan, anaknya Yudhistira toh sudah dewasa. Dan ia bisa membuat keputusannya sendiri. Bamsoet menyebut Yudhistira sudah menyelesaikan sekolahnya S1 dan S2 di Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya.
"Kini tengah menyelesaikan S3 di Pelita Harapan. Profesi Yudhis adalah advokat dan menjadi Pengurus Harian DPN Peradi di bawah Kepemimpinan Juniver Girsang," jelas Bamsoet.
Sebelumnya, kepada kumparan, Yudhistira menjelaskan alasannya tak masuk Golkar dan memilih masuk PPP. Ia ingin lepas dari bayang-bayang sang ayah. Yudhistira mengaku sudah berkonsultasi dengan Bamsoet sebelum memutuskan masuk PPP dan kemudian jadi pengurus.
ADVERTISEMENT
"Kenapa saya tidak memilih Golkar karena kan saya lihat Bapak saya kan Golkar. Tapi di sini bahwa saya ingin punya warna saya sendiri. Dan juga ingin berdiri tanpa adanya bayang-bayang Bapak saya," kata Yudhistira kepada kumparan, Jumat (12/2)