Respons Barat setelah Israel-Hamas Sepakat Gencatan Senjata di Gaza

16 Januari 2025 10:28 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keir Starmer. Foto: Stefan Rousseau / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Keir Starmer. Foto: Stefan Rousseau / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
Barat merespons kesepakatan gencatan senjata yang terjalin antara Hamas dan Israel pada Rabu (15/1). Persetujuan itu tercapai setelah perang di Gaza pecah selama 15 bulan. Gencatan senjata akan dimulai Minggu (19/1) pukul 12.15.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas adalah hal sudah lama tertunda.
“Gencatan senjata harus memungkinkan "lonjakan besar bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Gaza,” ucap Starmeir seperti dikutip dari Al-Jazeera.
Presiden Prancis Emmanuel Macron. Foto: Sputnik/Kremlin via REUTERS
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kesepakatan gencatan sebagai momen agar lebih banyak lagi bantuan masuk ke Gaza.
Dia menambahkan, gencatan senjata juga menjadi harapan bagi para sandera Gaza untuk kembali pulang ke rumahnya.
"Kesepakatan itu harus dihormati. Para sandera dibebaskan. Warga Gaza diselamatkan. Solusi politik harus datang," imbuh Macron lewat X.
Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock berjalan melalui bandara pangkalan udara setelah kedatangannya dari New York, di Bonn, Jerman, pada 18 Juli 2023. Foto: Michael Kappeler/via AP
Adapun Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga menyambut baik kesepakatan yang terjalin antara Hamas dan Israel.
"Pada jam-jam ini, ada harapan bahwa para sandera akhirnya akan dibebaskan dan kematian di Gaza akan berakhir," katanya.
ADVERTISEMENT
"Setiap orang yang memikul tanggung jawab sekarang harus memastikan bahwa kesempatan ini dimanfaatkan,” sambung dia.