Respons Disdik Kabupaten Bekasi soal KPK Usut Pembangunan WC Rp 96 Miliar

11 Januari 2021 14:00 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan WC di salah satu sekolah di Kabupaten Bekasi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan WC di salah satu sekolah di Kabupaten Bekasi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
KPK menerima laporan dari masyarakat terkait dugaan tindak pidana korupsi dari proyek pembangunan ratusan toilet di Bekasi yang nilainya Rp 196 juta per toilet. Laporan tersebut, sudah diverifikasi oleh tim Pengaduan Masyarakat KPK.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi menyatakan tak tahu menahu soal pembangunan toilet seharga Rp196 juta. Musababnya, proyek itu dikerjakan oleh Dinas Cipta Karya Kabupaten Bekasi.
"Itu lebih baik tanyakan langsung ke dinas Cipta Karya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda, Senin (11/1).
Carwinda mengatakan, institusinya hanya mendapat pelimpahan saja apabila bangunan itu sudah selesai dibangun. Sehingga, kata dia, menyangkut pengadaan bangunan pihaknya tidak tahu.
Pembangunan toilet di 488 sekolah tingkat SD dan SMP di Kabupaten Bekasi menuai sorotan. Musababnya, pembangunan satu toilet sekolah itu menghabiskan dana sekitar Rp 198.550.000 berdasarkan dokumen yang dilansir situs lpse.bekasikab.go.id.
Pembangunan toilet itu menggunakan dana dari APBDP 2020 Kabupaten Bekasi. Jika ditotal, maka keseluruhan proyek pembangunan toilet itu mencapai kurang lebih Rp 96,8 miliar.
ADVERTISEMENT
Pengadaan proyek pembangunan toilet itu berada di bawah Dinas Cipta Kerja dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi. Berdasarkan data yang dilansir sirup.lkpp.go.id, proyek itu merupakan pengerjaan konstruksi dengan metode pemilihan pengadaan langsung. Pelaksanaan kontraknya Oktober-Desember 2020.
Pembangunan WC di salah satu sekolah di Kabupaten Bekasi. Foto: Dok. Istimewa
Salah satu sekolah antara lain SDN Mangunjaya 04 di Jalan Kedondong, Kecamatan Tambun Selatan. Pantauan kumparan, Ukuran toilet itu hanya berukuran 2x2 meter yang terpisah dengan bangunan utama sekolah.
Ada dua bilik yang dilengkapi dua toilet jongkok. Rencananya akan juga dilengkapi dengan 3 urinoir dan tempat wudu plus wastafel.
Sebelumnya, Kepala Bidang Bangunan Negara Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro mengatakan, mengatakan pembangunan WC di 488 sekolah itu memang sudah dianggarkan untuk menerapkan konsep adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi corona.
ADVERTISEMENT
Dia tak menjelaskan secara spesifik terkait polemik pembangunan WC itu. Dia hanya menargetkan pembangunan seluruh WC bisa selesai pada pertengahan Desember 2020.
"Targetnya bisa selesai pada pertengahan Desember 2020," katanya dalam keterangannya.
Dalam pembangunan di tiap-tiap toilet menerapkan konsep adaptasi kebiasaan baru. Salah satunya, akan dibangun dua ruang toilet, dua unit urinoir, tempat wudu dan tujuh wastafel.