Respons Ganjar soal 21 Bendahara Parpol Terima Aliran Rp 195 M dari Luar Negeri

11 Januari 2024 10:57 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo bersiap untuk beristirahat saat menginap di rumah warga di Tegal, Jawa Tengah, Rabu (10/1/2024). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo bersiap untuk beristirahat saat menginap di rumah warga di Tegal, Jawa Tengah, Rabu (10/1/2024). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Capres 03 Ganjar Pranowo diminta tanggapan soal temuan PPATK terkait aliran Rp 195 miliar dari luar negeri kepada 21 bendahara parpol.
ADVERTISEMENT
Ganjar enggan memberikan banyak komentar. Menurutnya biar ini menjadi tugas PPATK.
"Ya biar PPATK yang ngurusi, nggak tahu saya," kata Ganjar usai menginap di rumah salah satu warga di Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1).
Lebih jauh, politikus PDIP ini mengatakan dana dari pihak asing, tidak diperkenankan. Sehingga ia mempersilakan untuk diusut secara tuntas.
"Kalau asing nggak boleh kayaknya," ucap dia.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam konferensi pers PPATK terkait refleksi kinerja tahun 2023, Rabu (10/1/2024). Foto: Hedi/kumparan
Sebelumnya Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan transaksi dari luar negeri kepada bendahara 21 partai politik dalam dua tahun terakhir.
Namun Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, enggan menyebut detail partainya. Bendahara yang dimaksud Ivan bukan hanya yang bendahara umum tapi juga bendahara partai di berbagai wilayah.
Temuannya, terjadi peningkatan transaksi dari luar negeri dari tahun 2022 sebanyak 8.270 transaksi menjadi 9.164 transaksi pada tahun 2023.
ADVERTISEMENT
“Jadi mereka juga termasuk yang kita ketahui mendapatkan dana dari luar negeri,” kata Ivan dalam konferensi persnya di kantor PPATK, Rabu (10/1).