Respons Istana soal Prabowo Dukung Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng

10 November 2024 14:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menjawab pertanyaan awak media pada acara Rakernas Pemerintah Pusat dan Daerah 2024  di SICC, Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menjawab pertanyaan awak media pada acara Rakernas Pemerintah Pusat dan Daerah 2024 di SICC, Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi menanggapi dukungan Presiden Prabowo Subianto ke paslon di Pilgub Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen. Apa kata Istana?
ADVERTISEMENT
"Tidak ada aturan yang melarang Pak Prabowo mengendorse calon," kata Hasan melalui pesan singkat, Minggu (10/11).
Ia menambahkan, selain Presiden, Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra. Sehingga Prabowo punya hak.
"Pak Prabowo adalah ketua umum partai. Sebagai ketua umum partai beliau menandatangani rekomendasi untuk mengusung calon-calon kepala daerah. Berarti beliau mendukung calon tertentu," kata dia.
"Calon yang direkomendasikan oleh Partai Pak Prabowo (Gerindra) tentu adalah calon yang juga didukung oleh beliau."
Ia menambahkan, aturan netralitas tak berlaku untuk Prabowo. Hanya untuk TNI/Polri hingga ASN.
Aturan netralitas itu ditujukan bagi TNI/Polri dan para ASN. Menteri-"menteri, terutama yang berasal dari partai politik juga boleh mengendorse calon, bahkan boleh berkampanye," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Presiden dan para pejabat negara boleh ikut dalam kampanye, dengan ketentuan tidak menyalahgunakan fasilitas jabatan untuk berkampanye, atau berkampanye di hari kerja tanpa mengajukan cuti," tutup dia.
Menko Polkam Budi Gunawan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jaksel pada Minggu (10/11/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
Kata BG
Sementara itu Menko Polkam Budi Gunawan (BG) menyebutkan hal serupa.
"Semua boleh-boleh saja minta dukungan namanya tamu nggak mungkin nggak diterima ya. Mungkin calon lain kalau datang pasti beliau terima," kata Budi Gunawan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (10/11).
Saat ditanya soal kenetralan Prabowo, Budi mengatakan bahwa memberi rekomendasi diperbolehkan. Menurutnya, setiap paslon yang ikut di Pilkada ingin elektabilitasnya didongkrak.
"Ya setiap calon ini ingin mencari hal yang bisa mendongkrak elektoral. Tamu datang, mungkin beliau harus bicara seperti itu. Saya rasa yang lain boleh saja kalau minta waktu beliau," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Pertemuan Prabowo-Luthfi
Presiden Prabowo Subianto melambaikan tangan saat akan menaiki pesawat untuk bertolak menuju China di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusama, Jakarta, Jumat (8/11/2024). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Paslon nomor urut 2 di Pilgub Jawa Tengah, Komjen Polisi (Purn) Ahmad Luthfi dan Taj Yasin menemui Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Jokowi.
Pertemuan itu terjadi pada Minggu (3/11) secara tertutup. Jokowi terlihat mengenakan kemeja putih. Sedangkan Prabowo, Luthfi dan Taj Yasin mengenakan kemeja berwarna biru.
Ahmad Luthfi mengatakan, ada sejumlah pesan yang disampaikan oleh Presiden Prabowo kepada dirinya dan Taj Yasin. Utamanya tentang kesinambungan pembangunan dari pusat hingga ke daerah.
"(Presiden Prabowo) beliau menginginkan adanya keberlanjutan pembangunan dari pusat ke wilayah harus linear dari saya dan Gus Yasin, intinya itu," kata Luthfi, Selasa (5/11).
Selain itu, Prabowo menekankan pentingnya semangat "turun ke bawah" atau bertemu masyarakat untuk menyerap aspirasi langsung warga.
ADVERTISEMENT
Eks Kapolda Jateng ini mengaku, pertemuan dengan kedua tokoh ini semakin mempererat komitmennya untuk menghadirkan pemerintahan yang menyatukan semua tingkatan dari pusat, provinsi, kota hingga desa.
"Dukungan (Pak Prabowo dan Pak Jokowi) ini memberikan semangat kami," kata Luthfi.