Respons Jokowi Soal Lonjakan Suara PSI

4 Maret 2024 10:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep (kedua kanan) menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (7/10/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep (kedua kanan) menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (7/10/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat suara mengenai lonjakan suara PSI, partai yang juga biasa disebut "Partai Jokowi" ini. Anomali suara perolehan 400 ribu suara PSI diketahui secara tiba-tiba dalam beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
Jokowi meminta anomali pada partai yang dipimpin anak bungsunya itu, Kaesang Pangarep, ditanyakan ke partai dan kepada penyelenggara pemilu.
"Itu urusan partai. Tanyakan ke partai. Tanyakan ke KPU," kata Jokowi kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/3).
Presiden Jokowi groundbreaking BNI 46 di IKN, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Anomali Peningkatan Suara PSI
PSI masih jadi sorotan karena suaranya menunjukkan kenaikan yang menonjol beberapa hari ke belakang. Salah satu isu yang mencuat adalah suara PSI besar karena diduga ditukar dengan suara tidak sah di TPS tertentu.
Dari sejumlah quick count lembaga survei, suara PSI mentok di angka 2,6 persen. Namun di Sirekap KPU, suaranya dalam 2 hari belakang menanjak, hingga Senin (4/3) pukul 10.00 WIB, suara PSI di angka 3,13 persen.
Penurunan spanduk dan baliho dukungan dari PSI kepada Gibran Rakabuming Raka di Indramayu. Foto: Dok. Istimewa
Kabar berpindahnya suara PSI dari suara tidak sah di TPS muncul di lini masa X. kumparan lalu menelusuri informasi itu dengan mencocokkan data yang tersedia di Sirekap KPU.
ADVERTISEMENT
Perpindahan suara itu ternyata terjadi di beberapa TPS. Pertama di TPS 004 Bulakan Cibeber, Cilegon Banten. Dari data Sirekap, suara PSI tertulis punya 69 suara, sedangkan suara tidak sah 1.
Namun, dilihat lagi dari foto C.Hasil yang diunggah di Sirekap kondisi berbeda terlihat. Dalam foto C.Hasil suara PSI tertulis 1 suara, sedangkan suara tidak sah 69.
Kedua, terjadi di TPS 009, Bendoharjo, Gabus, Gerobogan, Jateng. Suara PSI dalam sistem Sirekap KPU tertulis 50 suara. Lalu, suara tidak sah 2.
Setelah ditelusuri di foto C.Hasil, suara PSI tertera 2 suara, sedangkan suara tidak sah di foto C.Hasil mencapai 50 suara.

Respons PSI

Baliho PSI bertebaran di Kota Medan. Foto: Tri Vosa/kumparan
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, angkat bicara terkait suara PSI di real count KPU yang melesat naik dalam beberapa waktu terakhir. Menurutnya, penambahan atau pengurangan dalam proses rekapitulasi adalah hal yang wajar.
ADVERTISEMENT
Selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace dalam keterangannya, Sabtu (2/3).
Grace menyebut, saat ini proses penghitungan dan pengunggahan formulir C.Hasil Plano di TPS masih ada sekitar 70 juta suara yang belum dihitung. Ia mengeklaim suara dari pendukung Jokowi juga mempunyai potensi kuat bagi PSI.
“Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat,” ujarnya.