Respons Jokowi soal PDIP Pecat Effendi Simbolon karena Bertemu Dirinya

3 Desember 2024 15:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden ke-7 Joko Widodo usai melakukan pertemuan dengan Cagub Kaltim nomor urut 02 Rudy Mas'ud di Solo, Jawa Tengah, Selasa (3/12/2024). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden ke-7 Joko Widodo usai melakukan pertemuan dengan Cagub Kaltim nomor urut 02 Rudy Mas'ud di Solo, Jawa Tengah, Selasa (3/12/2024). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden ke-7 Jokowi diminta tanggapan soal PDIP yang memecat Effendi Simbolon. Effendi dipecat karena mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta 2024 dan sempat bertemu dengan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan, keputusan itu merupakan kewenangan penuh PDIP.
“Ya bertemu kenapa? Kalau bertemu ikut kampanye Pak Ridwan Kamil (Cagub Jakarta) itu kan (dipecat) kewenangannya partai,” ujar Jokowi di kediamannya di Solo usai menerima Cagub Kalimantan Timur nomor urut 2, Rudy Mas'ud, Selasa (3/12).
Jokowi tiba menjumpai Cagub Jakarta nomor 01 Ridwan Kamil di Kafe Kaizen Heritage 4.0 Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Sebelumnya, PDIP memecat Effendi Simbolon sebagai anggotanya. Ini buntut manuver politik yang dilakukannya pada Pilgub Jakarta.
Surat pemecatan Effendi itu ditandatangani oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tertanggal 28 November 2024.
"Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Effendi Muara Sakti Simbolon dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," demikian bunyi surat tersebut.
Anggota komisi I Fraksi PDIP Effendi Simbolon meminta maaf soal polemik sebut TNI gerombolan. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Selain itu, PDIP juga melarang Effendi melakukan kegiatan atau menduduki posisi apa pun yang mengatasnamakan partai.
ADVERTISEMENT
"Surat pemecatan itu dikonfirmasi oleh Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat. Benar, yang bersangkutan dipecat sebagai anggota partai karena melanggar kode etik dan disiplin partai serta AD/ART partai," kata Djarot saat dikonfirmasi, Sabtu (30/11).
Pada Pilgub Jakarta, PDIP mengusung paslon Pramono Anung-Rano Karno. Namun, Effendi pernah ikut mengkampanyekan paslon jagoan KIM Plus, Ridwan Kamil-Suswono.