Respons Kampoeng Cai Ranca Upas soal Event Motor Trail Rusak Ladang Bunga

8 Maret 2023 20:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar saat event motor trail di Ranca Upas, Kabupaten Bandung. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar saat event motor trail di Ranca Upas, Kabupaten Bandung. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Event motor trail dengan tajuk 'Ranca Upas Camping Adventure Explore 2023' menuai kontroversi karena dinilai telah merusak lingkungan terutama habitat dari tanaman bunga rawa atau Edelweiss Rawa.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Manager Site Kampoeng Cai Ranca Upas Agro Wibowo, sebagai pengelola tempat memberikan penjelasan. Ia mengatakan bahwa jumlah peserta yang mengikuti kegiatan itu mencapai 1.600 orang. Menurut dia, angka itu bertambah dari jumlah peserta yang diajukan oleh panitia kegiatan dan tertera dalam surat perizinan.
"Ketika kami tahu ada peserta 700 yang masuk, kita anggap panitia profesional karena perizinan sudah komplit. Tapi ternyata pas event berlangsung itu ada 1.600-an peserta," kata dia, Rabu (8/3).
Ketika pelaksanaan kegiatan, Agro menambahkan, terjadi kesalahpahaman antara pihak panitia dan para peserta. Para panitia, kata dia, tak ada di jalur yang dilalui oleh para peserta sehingga mereka memilih jalur secara acak hingga masuk ke habitat Edelweiss Rawa.
ADVERTISEMENT
Padahal, sambung Agro, dalam perizinan yang telah dikeluarkan oleh pihak Perhutani terdapat aturan yang harus dipatuhi panitia dan para peserta. Mereka hanya dapat menggunakan jalur lama dan tak diperkenankan membuka jalur baru.
"Kita sudah melakukan event ini sebanyak tiga kali dan tidak membuka jalur yang baru dan menggunakan jalur yang lama, jadi langkah-langkah pencegahannya sudah sedemikian rupa, dan sudah memaksimalkan atau antisipasi apabila ada chaos atau seperti apa," papar dia.
Atas adanya kejadian itu, Agro mewakili manajemen menyampaikan permintaan maaf. Menurut dia, kasus itu bakal menjadi pembelajaran ke depannya dengan aturan yang lebih ketat. Dengan begitu, diharapkan peristiwa serupa tak lagi terjadi di kemudian hari.
"Kami sangat menyesalkan adanya kejadian itu dan meminta permohonan maaf mewakili manajemen, dan mungkin ke depannya menjadi pelajaran bagi manajemen kami terkait aturan, SOP, dan event-event tertentu, jadi kami akan atasi," kata dia.
ADVERTISEMENT
Berkemah di Ranca Upas. Foto: Shutterstock
Adapun sebagai tindak lanjut, Agro menyebut berbagai elemen masyarakat sudah dilibatkan untuk menanam kembali Edelweiss Rawa di sekitar lokasi. Bahkan, luas habitat tanaman itu pun diperluas dari yang semula hanya 1,5 hektar menjadi 3 hektar.
"Kami melakukan penanaman kembali Bunga Rawa yang tadinya luasannya sekitar 1,5 hektar tapi kita tanami sampai ujung kisaran sekitar 3 hektar," ucap dia.
Sementara itu, disinggung mengenai ada atau tidaknya upaya hukum yang akan ditempuh karena panitia telah dinilai lalai, Agro mengaku pihaknya kini hanya akan fokus untuk melakukan perbaikan terlebih dahulu.
"Kami lebih memilih langkah untuk meredam saja, kami lebih memilih untuk melakukan langkah ke depan seperti apa, karena saling menyalahkan juga kurang baik," tandas dia.
ADVERTISEMENT

Event Motor Trail Rusak Ladang Bunga

Tangkapan layar petani protes. Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, event motor trail di Ranca Upas, Kabupaten Bandung, pada 5 Maret 2023, diprotes petani karena merusak ladang yang telah dihijaukan bahkan ditanami bunga. Kini ladang bunga tersebut hancur. Belum diketahui seberapa luas lahan yang rusak.
"Buat teman-teman semuanya, panitia event "trail" di Ranca Upas, dan khususnya Perhutani yang memberikan kebijakan yang memberikan izin, lihat ni dampaknya, hancur, hancur, lihat enggak sama mata anda ini, hancur enggak?" kata petani tersebut sebagaimana dilihat dari akun media sosialnya, @mang_uprit_mangprang79.
Bupati Bandung Dadang Supriatna juga geram. "Ku urang dimumule leuweung teh, ku aranjeun dirusak (Oleh kami dirawat, oleh kalian dirusak)," begitu statement Dadang melalui akun media sosialnya, @dadangsupriatna, Rabu (8/3).
ADVERTISEMENT
"Terkait video tentang event 'Ranca Upas Camping Adventure Explore 2023' yang merusak alam dan hutan, saya sangat menyayangkan dan mengecam keras," kata Dadang.