Respons Menpar soal Kecelakaan Kapal Wisatawan di Bengkulu yang Tewaskan 7 Orang

12 Mei 2025 20:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. Foto: Kemenparekraf RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. Foto: Kemenparekraf RI
ADVERTISEMENT
Kapal pengangkut wisatawan dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero karam di perairan laut Malabero, Kota Bengkulu, Minggu (11/4) sore. Insiden ini menewaskan tujuh orang.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan tersebut turut menjadi perhatian Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Wardhana. Ia menyampaikan duka cita kepada para korban dalam insiden tersebut.
Adapun kapal mengangkut 104 orang. Rinciannya 1 nakhoda, 5 ABK, dan 98 wisatawan. Sementara selain tujuh korban jiwa, dalam insiden ini juga terdapat 34 orang yang dirawat di rumah sakit. Kemenpar menyebut kapal diterjang badai dan mengalami kebocoran.
"Kami sangat prihatin dengan kejadian ini, dan atas nama Kementerian Pariwisata kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Semoga mereka diberi ketabahan dan kekuatan di tengah musibah ini,” kata Widiyanti dalam keterangannya, Senin (12/5).
Menurutnya keselamatan menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan di setiap kegiatan wisata. Pengawasan dan pemantauan perlu dilakukan secara berkala terhadap kapal wisata. Hal ini harus menjadi prioritas pemerintah daerah maupun pelaku wisata.
ADVERTISEMENT
Kapal wisata yang mengangkut pengunjung juga harus memenuhi standar kelayakan mulai dari teknis kapal hingga kesiapan menghadapi cuaca buruk. Pelaku wisata juga perlu untuk memantau peringatan cuaca buruk dari BMKG sebagai langkah menghindari kecelakaan.
“Kementerian Pariwisata menegaskan bahwa keselamatan pengunjung adalah hal yang tidak bisa ditawar. Oleh karena itu, kami mengimbau kepada seluruh pelaku industri wisata untuk selalu mematuhi standar keselamatan yang ketat, termasuk tidak melebihi kapasitas yang telah ditentukan untuk setiap kapal wisata,” tutur Widiyanti.

Lakukan Audit

Kementerian Pariwisata juga meminta kepada daerah dan instansi terkait mulai dari Dishub, Kantor Kesyahbandaran hingga Otoritas Pelabuhan melakukan audit terhadap operator kapal wisata di suluruh wilayah perairan bengkulu. Audit mencakup kelayakan teknis, kelengkapan dan kondisi alat keselamatan hingga kompetensi awak kapal agar kecelakaan yang sama tidak terulang.
ADVERTISEMENT
"Kami juga akan terus mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keselamatan di sektor pariwisata, khususnya yang melibatkan perjalanan dengan kapal, agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Widiyanti.
“Kementerian Pariwisata mengucapkan terima kasih kepada Basarnas Bengkulu BPBD Kota Bengkulu, TNI, Polri, serta instansi terkait lainnya, juga para nelayan dan masyarakat yang telah membantu proses evakuasi dan perawatan dan dukungan kepada keluarga korban," tambahnya.