Respons Menteri PPPA soal Anak di Medan Diduga Diperkosa Kepsek-Tukang Sapu

8 September 2022 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PPPA Bintang Puspayoga. Foto: Kementrian PPPA
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PPPA Bintang Puspayoga. Foto: Kementrian PPPA
ADVERTISEMENT
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga merespons soal kasus dugaan pemerkosaan anak di Medan oleh kepala sekolah (kepsek) hingga tukang sapu. Menurutnya, kasus ini tengah diusut pihak kepolisian dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Kalau sekarang ini kan masih dalam proses ya, sudah ditangani dengan baik," ujar Bintang usai menghadiri Forum Nasional Perlindungan Anak ke V di Hotel Madani Medan, Kamis (8/9)
Namun Bintang tidak merinci penanganan yang dimaksud, dia meminta semua pihak bersabar menunggu proses penyelidikan kepolisian.
"Teman-teman dari aparat sudah mendampingi kasus ini dengan baik," tambahnya.
Ilustrasi kekerasan pada anak. Foto: MIA Studio/Shutterstock
Bintang optimistis kasus ini dapat dituntaskan, karena sinergisitas antara Kementerian PPPA dan aparat penegak hukum berjalan baik.
"Karena ini, kita kan melakukan pelatihan yang terintegrasi sehingga kita memiliki perspektif yang sama dalam penanganan kasus," tandas Bintang.
Kasus ini bermula dari cerita viral seorang ibu di Kota Medan di media sosial yang curhat kepada pengacara kondang, Hotman Paris, tentang kondisi anaknya. Wanita berinisial I itu mengaku anak perempuannya yang masih 10 tahun diperkosa secara bergilir oleh tukang sapu hingga kepsek.
Pengacara sekaligus salah satu pemilik saham Holywings, Hotman Paris di Holywings Gunawarman, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Kepada Hotman, I mengatakan, awalnya anaknya dibius tukang sapu sekolah.
ADVERTISEMENT
“Anak saya dibawa ke gudang, awalnya dikasih serbuk putih sama tukang sapu. Lalu diminumkan, setelah habis, mulutnya di lakban, kakinya diikat, setelah itu digendong dibawa ke gudang,” ujar I.
Di dalam gudang datanglah kepala sekolah dan pimpinan administrasi sekolah. Selanjutnya, diduga terjadi pemerkosaan secara bergiliran yang melibatkan tukang sapu, kepsek, hingga pimpinan administrasi.
“Terjadilah pelecehan 2 kali kejadiannya (berulang),” ujar I.

Kasus Dugaan Pemerkosaan Ditangani Polda Sumut, tapi Belum Ada Tersangka

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak. Foto: narikan/Shutterstock
I mengaku kasus ini awalnya sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan sejak September 2021, namun penanganannya hingga kini belum tuntas.
Saat ini proses hukumnya telah ditangani Polda Sumut. Namun, kata I, hingga kini belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini. Namun Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi memastikan, proses penyidikan masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
“Saat ini masih berproses, penyidik sudah 2 kali melakukan pra-rekon di TKP,” ujar Hadi kepada kumparan, Rabu (7/9)
Dia juga mengatakan, pemeriksaan terhadap saksi maupun terlapor juga sudah dilakukan. Namun sejauh ini pihaknya belum menetapkan status tersangka. Penyidik masih mendalami keterangan saksi dan terlapor.
“Saksi-saksi pihak sekolah, petugas kebersihan, dan guru-guru termasuk kepala sekolah sudah kita ambil keterangannya. Kita masih melengkapi berkas-berkas yang lain,” terangnya.