Respons Panglima TNI soal Komisi I Minta Ormas Dibina

30 April 2025 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto rapat dengan Komisi I DPR RI, Jakarta, Kamis (13/3). Foto: Youtube/ TVR Parlemen
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto rapat dengan Komisi I DPR RI, Jakarta, Kamis (13/3). Foto: Youtube/ TVR Parlemen
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, meminta TNI untuk membina ormas-ormas di Indonesia agar dapat membantu kemajuan perekonomian negeri, bukan malah menghambatnya. Ormas bermasalah memang tengah jadi sorotan belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, tidak memberi jawaban secara detail. Namun, menurutnya pemuda saat ini harus disiplin dan memanfaatkan waktu secara baik.
“Ya sebenarnya kan yang tadi saya sampaikan, dibina di TNI itu disiplin. Pemuda kita harus disiplin. Biar bisa memanfaatkan waktu secara efektif, efisien, dengan baik,” kata Agus di gedung Parlemen, Jakarta Pusat pada Rabu (30/4).
Agus menjelaskan bahwa TNI membina masyarakat sipil sudah kerap dilakukan. Biasanya, ada perusahaan-perusahaan yang menitipkan karyawan baru ke Satuan Bela Negara di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam).
Ilustrasi ormas penguasa parkiran. Foto: Maulana Saputra/kumparan
“Jadi di Rindam itu sudah ada kurikulum. Apakah itu disesuaikan dengan budget dari si perusahaan atau si yang mau berkomitmen dengan TNI. Misalnya 10 hari kurikulumnya seperti ini, materinya apa saja,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
“Kebanyakan disiplin bangun pagi, bagaimana cara membersihkan tempat tidur. Sebelum itu biasanya ibadah bersama-sama, sesuai agamanya masing-masing,” sambungnya.
Negara Maju Terapkan Wajib Militer
Agus pun menilai, negara yang maju adalah negara yang menjalankan wajib militer untuk sipilnya. Ia lalu mencontohkan Singapura hingga Korea Selatan.
“Di negara yang maju itu, semuanya warga negaranya itu wajib militer. Anda berpikirnya seperti itu saja. Singapura, Korea, semua,” tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I, Dave, menyorot ramainya ormas yang mengganggu industri maupun investasi di Indonesia dalam rapat bersama Agus dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.
“Sekarang agak marak tentang bagaimana ormas ini mengganggu industri di Indonesia, investasi di Indonesia,” ujar Dave di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (30/4).
ADVERTISEMENT
“Nah memang ini adalah tugasnya, tupoksinya Polri, nah, tapi ormas ini kan ada banyak, ada juga yang menginduk, ada juga yang mungkin sejarahnya historically didirikan oleh ABRI, ya,” sambung Dave.
Ia pun meminta TNI dan Kemhan agar turut menangani masalah ormas ini. Ia berharap, ormas justru bisa mendukung kemajuan ekonomi di Indonesia, bukan menyulitkannya.
“Ini mungkin ada concern-nya juga dari TNI maupun dari Kemhan sendiri untuk melakukan pembinaan lebih intens kepada ormas ini,” ujar Dave.
“Sehingga bukan mereka itu mengganggu daripada pembangunan dan juga investasi, namun justru mendukung kemajuan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan diarahkan dididik agar mereka itu bisa berperan untuk kemajuan daripada industri di Indonesia,” tandasnya.