Respons Projo soal Isu Jokowi Temui Sultan HB X Buat Jembatani Bertemu Megawati

17 Januari 2025 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden ke-7 RI Joko Widodo bertemu Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen Ngayogyakarta Hadiningrat, Rabu (15/1/2025). Foto: Dok. Pemda DIY
zoom-in-whitePerbesar
Presiden ke-7 RI Joko Widodo bertemu Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen Ngayogyakarta Hadiningrat, Rabu (15/1/2025). Foto: Dok. Pemda DIY
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Relawan Projo, Bud Arie Setiadi, diminta tanggapan soal isu Presiden ke-7 RI Jokowi meminta kepada Sultan HB X untuk bisa menjembatani pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
Jokowi bertemu Sultan HB X di Keraton Kilen Ngayogyakarta Hadiningrat, pada Rabu (15/1) pagi.
Budi Arie meyakini, tidak ada pembahasan agar Sultan HB X bersedia menjembatani pertemuan Jokowi dengan Megawati.
"Enggak lah enggak. Kita dukung semua upaya menyatukan bangsa ini," kata Budi Arie di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (17/1).
Menteri Koperasi ini menilai, Jokowi bertemu Sultan HB X dalam rangka diskusi demi persatuan nasional.
"Pokoknya semua diskusi semua persatuan nasional, semua yang berkeinginan untuk menyatukan bangsa ini positif, kita harus sambut positif. Karena bangsa ini perlu persatuan," ucap dia.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi bersama Mendes PDTT Yandri Susanto dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding memberikan keterangan pers usai mengikuti rapat terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/1/2025). Foto: Hafidz Mubarak A/ ANTARA FOTO
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan isi pertemuan dengan Sultan HB X hanya silaturahmi biasa. Terlebih, dia setelah pensiun pada 20 Oktober 2024 belum sempat bertemu Sultan.
ADVERTISEMENT
“Silaturahmi, saya sudah lama tidak berjumpa dengan beliau (Sri Sultan) itu saja,” ujar Jokowi.
Ditanya apa ada pembicaraan politik, ia menegaskan tidak ada.
"Tidak ada (pembicaraan politik). Pembicaraan selama dua jam, ya lebih banyak tadi geopolitik dan ekonomi global,” kata Jokowi tanpa merinci lebih lanjut.