Respons Serangan Balik Ukraina, Rusia Dituduh Hancurkan Fasilitas Publik

12 September 2022 11:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga menyelamatkan barang-barang mereka dari sebuah bangunan tempat tinggal di Mykolaiv, Ukraina, Minggu (11/9/2022). Foto: Umit Bektas/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga menyelamatkan barang-barang mereka dari sebuah bangunan tempat tinggal di Mykolaiv, Ukraina, Minggu (11/9/2022). Foto: Umit Bektas/Reuters
ADVERTISEMENT
Ketegangan antara Ukraina melawan Rusia kembali meletus. Ukraina menuduh Rusia menyerang infrastruktur sipil.
ADVERTISEMENT
Kiev menuding tindakan Rusia adalah tanggapan dari serangan balik mereka di Kharkiv. Kota di selatan yang sempat dikuasai Rusia kini mulai direbut kembali Ukraina.
Dalam keterangannya, Ukraina menuduh Rusia sengaja menyerang fasilitas air dan pembangkit listrik termal di Kharkiv pada Minggu (11/9). Akibatnya wilayah tersebut dan sekitarnya gelap gulita.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di lokasi pembangkit listrik termal, di Kharkiv, Ukraina. Foto: STR/REUTERS
Pemadaman total terjadi di wilayah Kharkiv dan Donetsk, sedangkan pemadaman sebagian terjadi di wilayah Zaporizhzhia, Dnipropetrovskdan Sumy.
Penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan stasiun listrik CHPP-5 Kharkiv yang diduga diserang Rusia merupakan salah satu pembangkit listrik terbesar di Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuliskan kecamannya di lama twitter resminya. Zelensky percaya Rusia memang menargetkan fasilitas sipil yang tidak boleh diserang.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Istana Maryinsky, Kiev, Ukraina, pada Rabu, (29/6/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Tidak ada fasilitas militer, tujuannya adalah untuk menghilangkan cahaya dan panas dari orang-orang," tulis Zelensky seperti dikutip dari Reuters.
Duta besar Amerika Serikat untuk Ukraina Bridget Brink juga mengecam serangan tersebut. AS adalah pihak utama pendukung perlawanan Ukraina atas invasi Rusia.
"Tanggapan Rusia terhadap Ukraina yang membebaskan kota dan desa di timur: mengirim rudal untuk mencoba menghancurkan infrastruktur sipil yang penting," ucap Brink.
Zelensky menggambarkan serangan Ukraina di wilayah timur dan timur sebagai sebuah terobosan potensial dalam perang yang berlangsung sejak Februari tersebut.
Komandan militer utama Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhnyi mengatakan angkatan bersenjata Ukraina telah menguasai lebih dari 3.000 km persegi sejak awal bulan September ini. Salah satunya wilayah yang berhasil direbut kembali adalah Desa Kozacha di utara Kharkiv.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Rezikov mengatakan bahwa Ukraina akan melindungi wilayah yang telah direbut kembali dari kemungkinan serangan balik Rusia.
Penulis: Thalitha Yuristiana.