Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Respons TKN Prabowo-Gibran soal Pidato 'Drakor' Ganjar Pranowo
15 November 2023 4:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil Komandan Bravo (Komunikasi) Tim Kampanye Nasional (TKN ) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah, menanggapi pidato capres Ganjar Pranowo yang menyinggung soal 'drama korea' saat penetapan nomor urut capres-cawapres di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (14/11).
ADVERTISEMENT
"Enggak lah, kita santai aja, kita santai aja karena kita memang niatnya di tengah menjadi kekuatan pemersatu, menghindari ekstrem kiri, ekstrem kanan," kata Fahri kepada wartawan di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (14/11) malam.
Fahri menegaskan, pihaknya lebih mengoptimalkan kepada politik gagasan daripada drama-drama yang dibuat oleh pihak lain.
Menurut Fahri, drama-drama itu sebenarnya diciptakan oleh kubu Ganjar, karena menurutnya, kubu Ganjar adalah pemain lama.
"Padahal kan mereka adalah pemain inti, lima tahun lalu, dari 10 tahun lalu lah. Kok tiba-tiba jadi kayak enggak ngerti permainan gitu," ucapnya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyinggung soal adanya drama yang terjadi belakangan ini jelang Pilpres 2024. Spesifik ia menyebut adanya 'Drama Korea'.
"Beberapa hari terakhir ini kita disuguhkan untuk menyaksikan drakor yang sangat menarik," kata Ganjar usai mendapat nomor urut 3 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (14/11).
ADVERTISEMENT
Tak menyebut apa drakor yang dimaksud. Namun belakangan yang ramai dibahas adalah soal Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan sejumlah hakim melanggar etik berat.
Hal ini terkait dengan dikabulkannya gugatan syarat capres cawapres. Yakni mereka yang di bawah 40 tahun bisa melenggang asal pernah atau sedang menjadi kepala daerah.
Isu menyeruak ini terkait dengan 'karpet merah' untuk Gibran Rakabuming Raka. Meski berkali-kali pihaknya membantah.
"Drama-drama itulah yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Malam ini memang seharusnya kita memulai suatu perayaan demokrasi," katanya.