Respons Wagub DKI soal Pelaporan Ketua DPRD ke Badan Kehormatan

29 September 2021 0:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria usai meninjau vaksinasi dari mobil vaksin keliling yang singgah di Kantor Kelurahan Cipedak, Jakarta, Rabu (14/7). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria usai meninjau vaksinasi dari mobil vaksin keliling yang singgah di Kantor Kelurahan Cipedak, Jakarta, Rabu (14/7). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria ikut menanggapi terkait dilaporkannya Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi oleh 7 fraksi yang menolak interpelasi ke Badan Kehormatan (BK), Selasa (28/9).
ADVERTISEMENT
Terkait hal tersebut, Riza meminta untuk para anggota dewan agar saling menghormati dan bersinergi antara eksekutif dan legislatif.
“Itu bukan wilayah kami, kami menghormati semuanya, mari kita bersinergi positif antara eksekutif dan legislatif,” kata Riza kepada wartawan, Selasa (28/9).
Untuk itu, Riza berharap ke depannya terjalin hubungan yang baik antara eksekutif dan legislatif maupun sesama fraksi yang ada di DPRD DKI Jakarta.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menghadiri sidang dengan terdakwa korupsi bansos se-Jabodetabek tahun 2020 Juliari Batubara di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (28/4/2021). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
“Tentu kami berharap juga teman-teman di DPRD semuanya bisa kompak, bisa solid, bisa rukun, saling melengkapi, saling membantu satu sama lain, sesama partai, fraksi bisa bersatu,” pungkasnya.
Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi PAN, Zita Anjani dalam video pernyataannya memberikan klarifikasi terkait 7 fraksi yang tidak hadir dalam rapur hari ini. Dirinya menganggap kegiatan rapur tersebut juga telah membuat gaduh masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Saya klarifikasi dulu bahwa ini kita semua tujuh fraksi bukannya mangkir, tidak. Kita memutuskan untuk tidak hadir di kegiatan yang kita anggap secara prosedural itu cacat prosedural,” kata Zita dalam video klarifikasinya, Selasa (28/9).
“Ini kan gaduh ya, di media gaduh publik juga melihatnya gaduh, jadi tidak elok sedangkan DPR itu kan adalah wakil rakyat,” tambahnya.
Lanjutnya, Zita menjelaskan akan membawa isu interpelasi tersebut ke Badan Kehormatan sesuai dengan tata tertib dewan DPRD DKI Jakarta.
“Ini sedang kita laporkan ke Badan Kehormatan (BK). Jadi memang di tatib dewan itu dilaporkan ke BK, di tatib bunyi nya seperti itu. Jadi nanti kita selesaikan saja di dalam,” kata Zita saat dihubungi, Selasa (28/9).
ADVERTISEMENT
Untuk itu, ia berharap sebagai anggota dewan DPRD DKI untuk tidak membuat ribut dan gaduh warga Jakarta. Dirinya juga telah merasa malu sebagai anggota dewan atas kejadian tersebut.
“Saya rasa semoga ini jadi pelajaran untuk kita semua supaya bisa lebih bisa saling menghargai, khususnya di DPRD DKI kita kolektif, kolegial harus bisa menjaga marwah dan juga martabat dari DPRD,” pungkasnya.