Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pasien perempuan berusia 31 tahun itu dinyatakan positif virus corona setelah bertemu dengan rekannya yang merupakan seorang perempuan Jepang. Warga negara Jepang itu juga dinyatakan virus corona saat berada di Malaysia.
Keduanya disebut-sebut sempat datang ke Restoran Amigos dan Paloma Bistro di Hotel Des Indes, Menteng, Jakarta Pusat, pada 14 Februari.
Menyikapi kondisi ini, pihak manajemen Restoran Amigos memutuskan memeriksa kesehatan semua karyawannya.
“Kita panggil sekarang tim medis dari pemerintah untuk mengecek karyawan kita. Karena selama 14 Februari sampai sekarang kita belum mendapat laporan bahwa karyawan kita sakit, dengan flu atau batuk,” ungkap Pendiri Restoran Amigos, Ron Mulles, di restorannya, Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (3/3).
Mulles mengatakan, pemeriksaan tersebut juga bertujuan untuk meyakinkan publik bahwa Restoran Amigos tidak terpapar virus corona. Selain itu, Mulles berencana menutup sementara restoran selama dua pekan untuk sterilisasi.
ADVERTISEMENT
“Kita tutup restoran. Restoran sendiri akan tutup untuk tamu-tamunya. Jadi tamu-tamunya selama dua minggu enggak boleh masuk,” ungkapnya.
Meski demikian, Mulles memastikan tak ada satu karyawan yang mengeluhkan gejala terpapar virus corona usai kedatangan warga Depok dan WN Jepang itu.
"Semua karyawan tidak pernah ngeluh sakit. Enggak pernah ngeluh batuk. Jadi ya enggak apa-apa, kita anggap enggak apa-apa,” kata Mulles.
Mulles sempat mengaku rugi akibat restorannya terpapar isu virus corona. Bahkan pendapatannya menurun drastis hingga 70 persen.
“Setelah itu (pemberitaan positif corona) keluar, langsung menurun (penjualan). Ada yang panik, ada yang enggak. Pemasukan ya menurun sampai 70 persen. Amigos jadi korban dari penyakit ini,” ungkap Mulles.
Mulles menyayangkan informasi yang menuding restorannya sebagai tempat penularan corona dalam kasus warga Depok. Padahal menurutnya, Restoran Amigos bukan satu-satunya tempat yang didatangi warga depok dan WN Jepang positif virus corona.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dinkes Jakarta Selatan merespons cepat kondisi di Restoran Amigos. Petugas datang ke Restoran Amigis untuk sterilisasi, Selasa siang, Dua petugas terlihat mengenakan baju hazmat dan menenteng tas perlengkapan sterilisasi. Petugas juga memeriksa 32 pegawai Restoran Amigos.
Restoran Amigos Tetap Dibuka
Usai distrelisisasi Dinkes Jakarta Selatan, pengelola Restoran Amigos memutuskan tetap membuka restoran. Dinkes Jakarta Selatan telah membersihkan semua ruangan dan menyatakan aman dan tak ada indikasi corona.
“Sekarang kita kasih tahu bahwa kita lulus dengan karyawan lulus (pemeriksaan kesehatan). Jadi tolong jangan tutup. So, saya akan langsung bikin statement bahwa kita tidak tutup. Kita buka terus," ungkap Mulles.
Sementara itu, 32 karyawan yang diperiksa tak ada indikasi virus corona secara fisik. Meski demikian, petugas kesehatan tetap mengambil sampel dahak (swab) para pegawai untuk dicek Balitbang Kemenkes apakah terindikasi corona atau tidak. Pengecekan itu akan keluar dalam waktu satu minggu ke depan.
ADVERTISEMENT
“Sudah clear dari masalah yang mengarah corona ini sudah clear, tapi tetap kita ambil untuk spesimennya. Indikasi fisik yang clear, tapi spesimennya ada corona atau tidak itu (menunggu) laboratorium, dan itu butuh waktu satu minggu,” ungkap salah seorang tim dokter pemeriksa pegawai Restoran Amigos, dr Yudi, usai pemeriksaan di Restoran Amigos.
Yudi mengatakan, tim dokter juga telah mewawancarai para pegawai, terkait kondisi kesehatan, riwayat perjalanan hingga kontak akhir para pegawai.
“Wawancara tadi contohnya seperti ada gejala batuk atau pilek, atau pernah bepergian ke luar kota atau ke luar negeri kemudian pernahkah ke pasar hewan, atau misalnya pernahkah berkunjung ke rumah sakit,” jelasnya.