Restorasi Sungai Ciliwung di Depan Masjid Istiqlal Terhenti Sejak 2016

11 September 2018 18:19 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Area pejalan kaki pinggir sungai di depan Masjid Istiqlal, Jakarta. (Foto:  Darin Atiandina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Area pejalan kaki pinggir sungai di depan Masjid Istiqlal, Jakarta. (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pada 27 Desember 2013, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya dan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Yeong secara resmi memulai proyek restorasi Sungai Ciliwung di sekitar Masjid Istiqlal-Pasar Baru. Proyek tersebut sempat berjalan selama beberapa waktu.
ADVERTISEMENT
Namun proyek restorasi kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Korea Selatan ini tiba-tiba tak lagi berjalan sejak akhir tahun 2016.
“Dulu sudah mulai dikerjakan sebenarnya, namun sepertinya mandek gitu,” ujar Kepala Bagian Humas Masjid Istiqlal, Haji Abu Hurairah, ketika dihubungi kumparan, Selasa (11/9).
Abu mengatakan proses pemasangan alat sempat berlangsung pada akhir 2016. Namun, sejak saat itu tidak ada lagi kegiatan restorasi yang dilakukan.
“Terakhir pemasangan alat, saya kurang tahu fungsinya apa, enggak tahu buat pompa air atau mendorong sampah, itu dipasang di Kali Pertamina mau ke Ancol,” lanjutnya.
Kunjungan aparat pemerintah Indonesia dan Korea Selatan ke kawasan Istiqlal akhirnya terhenti. Padahal, menurut Abu, kedua pihak tersebut sering mengontrol proses jalannya restorasi di Istiqlal.
ADVERTISEMENT
Abu mengatakan dirinya juga tidak tahu pasti mengenai alasan berhentinya proyek restorasi sungai di Istiqlal ini.
“Saya kurang tahu ya, entah karena ada perubahan kepemimpinan, atau karena sekarang menteri lingkungan hidup bergabung sama kehutanan, pihak kementerian yang lebih tahu pastinya,” jelasnya.
Kondisi sungai di depan Masjid Istiqlal, Jakarta. (Foto:  Darin Atiandina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi sungai di depan Masjid Istiqlal, Jakarta. (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
Menurut dokumen kerja sama, sungai yang direstorasi sepanjang 450 meter. Bila sesuai rencana, sungai di kawasan Istiqlal akan disulap menyerupai sebersih Sungai Cheonggyecheon di Seoul, yang pada Selasa (11/9/2018) pagi dikunjungi oleh Presiden Jokowi.
Mengutip website Ciliwung Institite, proyek restorasi tersebut adalah tindak lanjut penandatanganan MoU antara Kemeterian Lingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia dengan Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan, bersama Korea Enviromental Industry and Technology Institute (KEITI) dan The Korea International Cooperation Agency (KOICA) yang dimulai tahun 2012.
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana dan Wali Kota Seoul menyusuri Sungai Cheonggyecheon, Seoul, Korsel, Selasa (11/9/2018). (Foto: Setkab.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana dan Wali Kota Seoul menyusuri Sungai Cheonggyecheon, Seoul, Korsel, Selasa (11/9/2018). (Foto: Setkab.go.id)
Besar investasi dalam proyeksi ini terdiri dari : (i) bantuan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Korea Selatan untuk desain dan bantuan teknis sebesar USD 2 juta, (ii) bantuan KOICA untuk konstruksi sebesar USD 5 juta, dan (iii) Kementerian Lingkungan Hidup Republlik Indonesia sebesar Rp 10 miliar sebagai pendamping yang untuk memastikan program ini sesuai keinginan pihak Indonesia.
ADVERTISEMENT
Upaya pemulihan kualitas Sungai Ciliwung yang termasuk kategori tercemar berat mulai dari hulu sampai dengan hilir perlu melibatkan berbagai pihak. Untuk itu Pemerintah Indonesia yang meliputi KLH, Kementerian Pekerjaan Umum, Bappenas, Kementerian Agama dan Pemerintah Provinsi DKI akan terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti masyarakat, pakar pakar sungai , pelaku usaha termasuk dengan negara-negara sahabat untuk mengelola sungai di Indonesia dengan baik.