Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Retailer Terbesar Rusia Dilaporkan Pekerjakan Ratusan Pekerja Asal Korut
16 April 2025 17:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Retailer online terbesar di Rusia, Wildberries, dilaporkan mempekerjakan ratusan pekerja asal Korut. Hal ini dilaporkan oleh media Rusia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari The Korea Herald, Rabu (16/4), laporan media Moscow Times mengungkapkan ratusan warga Korut direkrut oleh Wildberries. Perusahaan itu kemudian mengakui mempekerjakan warga negara asing sebagai proyek percontohan. Namun, mereka tidak menjelaskan warga negara mana yang mereka pekerjakan.
Klaim tersebut muncul setelah dua video pekerja yang diduga warga Korut mengenakan pakaian kerja Wildberries. Video itu diduga muncul di group chat untuk pekerja gudang retailer di Elektrostal, barat Rusia.
Laporan sebelumnya mengatakan pekerja diduga Korut terlihat bekerja di lokasi konstruksi di Vladivostok. Rekaman dipublikasikan otoritas kota dan menyatakan pekerja Korea bekerja di sana secara legal. Meski, mereka tidak secara spesifik menyebut pekerja itu adalah warga Korut.
Berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2375 yang diberlakukan pada 2017, warga Korut dilarang bekerja di negara lain. Rusia merupakan pihak yang terkena sanksi sebagai anggota tetap dewan, meski kepemimpinan Moskow membuat komentar yang dianggap kritis terhadap kondisi itu.
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin menyinggung sanksi Korut dalam pertemuan dengan media internasional pada 2024. Saat itu dia bertanya, "Ancaman apa yang mereka [pekerja Korut] timbulkan dan kepada siapa?". Putin juga menyebut kekhawatiran itu agak aneh.
Kerja sama antara Rusia dan Korut semakin erat dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu terlihat dari keterlibatan prajurit Korut dalam invasi Rusia di Ukraina.
Badan Intelijen Nasional Korsel pada Februari mengatakan Korut diduga menugaskan 1.000 prajurit tambahan ke medan perang. Pada Oktober 2024, Korut dilaporkan menugaskan 11 ribu prajuritnya untuk membantu Rusia.
Baik Korut dan Rusia tidak pernah secara resmi mengakui penugasan prajurit, dan tidak jelas seberapa dekat Putin dengan negara yang paling tertutup di dunia itu. Namun, Putin bertemu Kim Jong-un pada Juni tahun lalu dan menandatangani kesepakatan kerja sama pertahanan.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar sanksi ekonomi yang dijatuhkan ke Korut merupakan tindakan hukuman sebagai respons terhadap program nuklir dan rudal balistiknya yang terus berlanjut.