news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Retno dan Prabowo Temui PM hingga Menlu Jepang, Bahas Kerja Sama Bilateral

30 Maret 2021 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno Marsudi dan Menhan Prabowo Subianto berkunjung ke Jepang. Foto: Twitter @menlu_ri
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno Marsudi dan Menhan Prabowo Subianto berkunjung ke Jepang. Foto: Twitter @menlu_ri
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan dengan Menlu dan Menhan Jepang, Toshimitsu Motegi dan Nobuo Kishi di Tokyo, Selasa (30/3).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Retno dan Prabowo telah bertemu dengan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, untuk menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo. Dalam pesannya, Presiden Jokowi berharap Jepang dan Indonesia dapat menindaklanjuti kerja sama bilateral.
"Bersama, kami menyampaikan harapan Presiden Jokowi untuk kedua negara menindaklanjuti kunjungan PM Suga ke Indonesia, termasuk kerja sama dalam bidang investasi," ujar Menlu Retno dalam pernyataan persnya.
Kemudian dalam pertemuan yang dirujuk sebagai pertemuan 2+2 Indonesia-Jepang itu, Menlu Retno menekankan empat poin signifikan, di antaranya adalah selalu menjunjung tinggi kerja sama, baik antara Indonesia dan Jepang maupun pada kawasan Indo-Pasifik dan ASEAN.
Menlu Retno Marsudi dan Menhan Prabowo Subianto berkunjung ke Jepang. Foto: Twitter @menlu_ri
Selain itu, Menlu Retno juga mengutuk keras kekerasan di Myanmar dan berharap masalah tersebut dapat diselesaikan dengan damai.
ADVERTISEMENT
Kemudian, ia juga mengapresiasi kerja sama bilateral Indonesia dan Jepang dalam bidang maritim. Jepang membantu pengembangan pulau-pulau terluar Indonesia dan kooperasi Bakamla dengan Japanese Coast Guard (Penjaga Pantai Jepang).
Sebagai penutup, ia berharap Jepang dan Indonesia, yang telah menjalin kerja sama strategis selama 15 tahun, untuk bisa berkontribusi dalam menciptakan kebaikan di kawasan Indo-Pasifik.
"Pertemuan 2+2 hari ini adalah bagian dari upaya kita untuk membuat kerja sama strategis kita lebih bermakna, tak hanya untuk hubungan bilateral, namun juga dalam berkontribusi menuju perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan," tutupnya.