Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Retno Marsudi: Indonesia Ikut Jaga Perdamaian Dunia, di Palestina & Afghanistan
19 Desember 2024 21:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Indonesia 2014-2024, Retno Marsudi , merefleksikan sepak terjang diplomasi dan kebijakan luar negeri Indonesia. Terutama dalam 10 tahun terakhir khususnya pada isu kemerdekaan Palestina dan perempuan di Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Di acara kumparan Awards yang berlangsung di Djakarta Theater (19/12), Retno menjelaskan bahwa diplomasi merupakan kerja sama tim. Dia menyinggung 3 hal utama yang diperjuangkan dalam setiap misi diplomasi.
Pertama adalah kedaulatan nasional dengan segala kepentingannya.
"Yang kedua bagaimana kita menjaga kepentingan ekonomi kita. Yang ketiga adalah bagaimana kita menjaga kepentingan warga negara Indonesia, terutama mereka yang ada di luar negeri. Baik mereka yang bekerja maupun yang sedang dalam perjalanan ke luar negeri," jelas diplomat senior tersebut.
Namun, Retno menambahkan, ada satu hal lainnya yang tak kalah penting, yakni berkontribusi bagi dunia terutama dalam memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan.
Menurutnya, Indonesia telah lantang dan bersinar selama 10 tahun terakhir terkait 2 prinsip itu.
ADVERTISEMENT
"Nah, disinilah jejak kita kelihatan dengan sangat jelas. Termasuk di antaranya adalah isu yang terkait dengan Palestina, dengan pemberdayaan perempuan di Afghanistan. Kita termasuk yang ada di depan untuk terus berjuang agar kaum perempuan mendapatkan akses yang setara dengan laki-laki dalam hal pendidikan," jelasnya.
Atas kinerja dari 10 tahun ke belakang ini, Retno meyakini kebijakan luar negeri Indonesia dan segala upaya-upaya diplomatisnya untuk perdamaian dunia yang abadi, akan semakin kuat.
"Journey dari thousand miles itu dimulai dari satu langkah yang konsisten terus-menerus, dan selama 10 tahun kita terus konsisten melakukan politik luar, diplomasi Indonesia sesuai dengan konstitusi dan berdasarkan akses atau berdasarkan bebas aktif," tutur Retno.
"Jadi, itu yang sebenarnya yang 10 tahun. Dan saya yakin, saya memiliki keyakinan bahwa ke depan kita akan lebih kuat," tutupnya.
ADVERTISEMENT