Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Revitalisasi Lapangan Banteng Dimulai Awal September
10 Agustus 2017 15:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI bersama dengan PT Reksa Nasional Food hari ini menandatangani kerja sama soal revitalisasi Lapangan Banteng. Rencananya, revitalisasi itu akan dimulai pada awal September mendatang.
ADVERTISEMENT
"Tadi saya bisik-bisik beliau sampaikan September udah kita mulai, mudah-mudah Oktober udah akan ada yang selesai," tutur Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Kamis (10/8).
Sementara itu, Direktur PT Rekso Nasional Food Sukowati Sosrodjojo, mengatakan, pihaknya sudah berencana ingin merevitalisasi Lapangan Banteng sejak tahun lalu.
"Kami menawarkan ke Pak Ahok tahun lalu bagaimana kalau kami merevitalisasi Lapangan Banteng sebagai wujud apresiasi kami," jelasnya.
Sukowati menjelaskan, revitalisasi itu akan dilakukan untuk membangun sarana olahraga dan tempat bermain anak-anak.
"Kami direstui membangun sarana olahraga dan permainan anak untuk merevitalisasi lapangan banteng. Kami janjikan taman akan layak menjadi sarana olahraga," tutur Sukowati.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjelaskan, revitalisasi ini penting dilakukan agar Lapangan Banteng bisa dimanfaatkan oleh warga sebagai sarana berolahraga. Tak hanya itu, Djarot ingin agar lapangan bola yang ada di sana dapat dibuka selama 24 jam.
ADVERTISEMENT
"Yang kedua itu tentang lapangan bola itu cita-cita Pak Ahok dan kita bagaimana lapangan bola bisa buat 24 jam bisa digunakan jadi alternatif wisata sehat untuk anak-anak kita," lanjutnya.
Bahkan, Djarot menuturkan, ia ingin agar Patung Pembebasan Irian Barat yang ada di sana, menjadi salah satu landmark kota Jakarta, selain Monas dan dan Patung Selamat Datang di HI.
"Memang betul ada tiga landmark DKI yang harusnya disyukuri. Satu, Monas. Dua, Patung Selamat Datang di HI, dan Patung Pembebasan Irian Barat," paparnya.
Djarot menyebut, saat ini, eksistensi patung yang dibangun tahun 1963 itu sempat 'tenggelam'. Padahal, menurutnya, patung itu memiliki banyak nilai sejarah yang tak boleh dilupakan oleh generasi selanjutnya.
ADVERTISEMENT
"Ini sempat tenggelam. Patung itu jadi simbol yang memutus rantai itu. Warga Papua yang ditemui oleh Bung Karno, dijadikan simbol untuk memutus rantai itu," lanjut Djarot.
Proses pemugaran Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng itu akan dilakukan dengan anggaran dari CSR PT Rekso Nasional Food. Nilainya mencapai Rp 68 miliar.
Program revitalisasi Lapangan Banteng secara resmi dibuka oleh Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono pada bulan Maret 2017 lalu.
Revitalisasi Lapangan Banteng dilakukan ke dalam tiga zona. Pertama adalah zona satu yang meliputi Monumen Pembebasan Irian Barat. Zona dua, yakni tempat olahraga. Sedangkan, zona tiga yakni zona taman.