Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rezeki Pedagang Kecil di Samping Proyek Tol Padang-Sicincin
1 April 2024 20:59 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Jemari Khairul (58 tahun) begitu cekatan mengupas satu per satu tumpukan bawang yang ada di hadapannya. Bawang putih-merah yang dikupasnya ini bagian dari bumbu masakan yang segera dipersiapkan untuk usaha rumah makan yang dikelola bersama adiknya, Sumiarti (55).
ADVERTISEMENT
Dengan santai duduk di atas teras rumah, pandangan Khairul sesekali beralih ke area proyek pengerjaan Jalan Tol Padang-Sicincin yang merupakan salah satu karya PT Hutama Karya Infrastruktur.
Memang, lokasi kios warung makan milik Khairul cukup strategis, berada di Jalan Lintas Raya Padang-Bukittinggi KM 29, Nagari Buayan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Di depannya, sedang berlangsung pengerjaan proyek Jalan Tol Trans Sumatera seksi 1 Padang-Sicincin. Para pekerja terlihat begitu sibuk bekerja di tengah terik matahari.
Para pekerja ini begitu fokus menyelesaikan satu dari tiga jembatan layang yang dibangun di atas jalan lintas nasional. Posisinya, berada di KM 30.
Di bawa jembatan layang ini, hiruk pikuk keluar masuk truk proyek silih berganti. Begitupun dengan kendaraan pribadi yang melintas, karena berada di jalur Padang-Bukittinggi.
ADVERTISEMENT
"Beginilah seharian bapak, nyantai kupas-kupas bawang sambil lihat-lihat kendaraan dan pengerjaan proyek tol ini," ujar Khairul ditemui kumparan, Sabtu (30/3).
Khairul tak begitu risih dengan abu jalanan yang bertebaran. Sebab jalanan selalu disiram oleh pihak kontraktor menggunakan mobil tangki agar tidak berkabut.
Ayah satu anak ini mengakui, sejak adanya pengerjaan proyek jalan tol dirinya begitu sibuk untuk mengurus rumah makan yang dikelolanya. Betapa tidak, di balik pengerjaan proyek strategis nasional tersebut, ia bersama adiknya berlimpah rupiah.
Kata "alhamdulilah" tak hentinya diucapkannya. Omzet dari rumah makannya kini menjadi dua kali lipat dengan adanya pengerjaan proyek jalan tol.
"Ada peningkatan dari segi omzet. Alhamdulillah, peningkatannya lumayan. Karena para pekerja proyek jalan tol ini makan di tempat rumah makan saya," katanya.
Khairul sebenarnya tak sendirian. Di barisan rumah makannya, juga terdapat tempat usaha yang sama. Beruntungnya, selama bulan Ramadan, kompetitornya tidak buka.
ADVERTISEMENT
"Ini berkah di bulan Ramadan. Ketika waktunya buka puasa, itu para pekerja proyek jalan tol ada yang makan di sini dan ada juga yang bungkus, kebanyakan dibungkus ya," kata dia.
Tak hanya momen berbuka puasa, di saat sahur juga, ia juga sibuk melayani pesanan makan dari para pekerja proyek. Meskipun ia sebenarnya pada malam hari tak buka.
Khairul menyebutkan, pesanan untuk sahur itu kebanyakan telah dipesan lebih dulu usai buka puasa. Sehingga, ia hanya mempersiapkan bungkusan nasi yang nantinya dijemput pada saat sahur.
"Jadi malam sudah dipesan, ini makan untuk sahur sekian porsi. Nanti dijemput pekerja proyek di sini," imbuhnya.
Ada ratusan porsi makanan setiap harinya yang dipersiapkan Khairul. Ikan asin, menjadi spesifik rumah makannya. Menu ini juga yang banyak diminati para pekerja proyek.
ADVERTISEMENT
Ia tak muluk-muluk untuk mematok harga, meskipun para pekerja proyek banyak yang makan di tempat. Untuk satu porsi makanan, Khairul hanya menetapkan harga Rp 15 ribu.
Pelanggannya tak hanya berasal dari para pekerja proyek, namun juga dari pengendara yang melintas di jalan lintas Padang-Bukittinggi.
Tak hanya menu makanan, Khairul juga pandai memanfaatkan peluang. Di sela-sela sibuk mengurus rumah makan, ia juga menyediakan rokok hingga pembelian pulsa dan transaksi pengiriman uang.
"Lengkap di sini. Pengiriman uang, pulsa dan rokok. Alhamdulillah, transaksi penjualan lumayan.
Pokoknya, ada peluang sedikit, harus dimanfaatkan," ucapnya sembari tertawa.
Bagi Khairul, meskipun lokasi tempat tinggal dan usahanya berdekatan dengan pengerjaan proyek jalan tol, ia merasa tak terganggu. Apalagi saat malam hari.
ADVERTISEMENT
"Kalau malam hari kegiatan pekerja menancap paku bumi ini tidak ada, jadi malam hari tidak mengganggu bagi warga sekitar," jelasnya.
Khairul tak ambil pusing jika proyek jalan tol ini selesai, dagangan akan. Salah satu penyebab, karena pengendara akan beralih masuk tol ketimbang melintas jalan lintas nasional.
Ia meyakini, jalan lintas nasional akan tetap ramai karena memiliki sensasi suasana perjalanan yang tersendiri. Begitu pun dengan Tol Padang-Sicincin nantinya.
"Saya sendiri sangat mendukung adanya jalan Tol Padang-Sicincin ini. Karena untuk mobilitas transportasi sangat bagus, mempersingkat waktu. Jadi sangat mendukung saya," kata dia.
Jalan Tol Padang-Sicincin merupakan sirip dari Tol Padang-Pekanbaru yang menghubungkan Sumbar dengan Riau. Tol ini memiliki panjang 36,6 kilometer.
Atensi Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu sempat meninjau langsung proses pengerjaan. Erick ketika itu memastikan melanjutkan pembangunan tol yang sempat mangkrak selama dua tahun.
ADVERTISEMENT
Erick mengakui, sempat terbengkalainya pembangunan karena tidak selesainya masalah ganti rugi jalan. Bahkan anggaran yang sudah diplot sempat dipindahkan.
"Saya ingin menegaskan pentingnya turun langsung ke lapangan untuk mengawasi dan mengontrol proyek pembangunan. Terlebih proyek ini merupakan fasilitas penting guna memastikan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Hadirnya jalan tol akan ditandai dengan peningkatan pemakaian listrik, adanya pertumbuhan industri atau tempat tinggal seperti di jalan tol yang telah tersambung di Sumatera,” ujar Erick.
Erick menjelaskan pembangunan jalan tol ini pasti akan meningkatkan multiplier effect pertumbuhan ekonomi di Sumbar, dan juga mampu menyerap tenaga kerja.
Jalan tol Padang-Sicincin ini memiliki total nilai investasi Rp 9,8 triliun. Hingga Maret 2024, progres pembangunan fisik telah mencapai 55,43 persen, dengan progres pengadaan lahan yang terus berjalan dengan persentase sebesar 93,86 persen.
Live Update