Rhoma Irama 'Manggung' di KPK: Kita Doakan Pejabat Tak Suka Rompi Oranye

29 April 2025 12:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi dangdut Rhoma Irama tampil di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi dangdut Rhoma Irama tampil di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Rhoma Irama tampil berdendang di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, pada Selasa (29/4). Raja dangdut itu membawakan sejumlah tembang andalannya sambil menyerukan pesan antikorupsi.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Rhoma Irama ini masuk dalam rangkaian pagelaran seni musik hasil kolaborasi KPK dengan komunitas Angklung Perempuan Indonesia (API). Acara ini mengambil tema 'Melalui Kesenian Angklung, Gelorakan Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia'.
"Hari ini saya sangat mendapat kehormatan dari KPK untuk bisa gabung, memberikan pencerahan kepada khususnya para orang-orang yang punya peluang untuk melakukan korupsi," kata Rhoma.
Penyanyi dangdut Rhoma Irama tampil di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Total ada 4 lagu yang dibawakan Rhoma dalam penampilannya. Yakni, Indonesia, Mirasantika, Keramat, dan Judi.
Menurut Rhoma, lagu Indonesia memang sengaja dibuatnya ketika Indonesia tengah marak terjadi korupsi.
"Saya pernah menciptakan lagu Indonesia ini pada tahun 1981 dulu. Memang ketika saat itu memang marah praktik korupsi," ujar Rhoma.
"Kalau ditanyakan mau bikin lagu korupsi lagi enggak? Mudah-mudahan enggak ada lagu korupsi lagi. Karena kita berharap di era Presiden Prabowo ini, korupsi betul-betul sirna dari bumi Indonesia," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Rhoma berharap, dengan pesan antikorupsi yang dibawakannya ini bisa berdampak kepada masyarakat, khususnya pejabat publik.
"Kita doakan agar mereka semua tidak suka kepada rompi oranye," ucapnya.
Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo memberikan imbauan kepada para petugas di Rutan KPK. Foto: Dok: KPK
Sementara, Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo, berharap pesan antikorupsi yang disampaikan melalui seni bisa lebih mudah sampai ke masyarakat.
"Jadi, di sini adalah sangat strategis untuk melakukan pendidikan kepada anak-anak kita, adik-adik kita, dan semua yang ada rakyat Indonesia. Karena dengan seni, yang mungkin penontonnya luar biasa, dengan pendidikan tersebut akan mengajak rakyat Indonesia yang untuk berbuat anti korupsi," ujar Ibnu.