Rhoma Irama Mengaku Ditemui Perwira Kostrad Usai Penembakan Studionya

8 Maret 2018 16:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rhoma Irama (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Rhoma Irama (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Studio Soneta Record Milik pedangdut Rhoma Irama di Cilodong, Depok terkena tembakan peluru nyasar. Sempat beredar kabar peluru tersebut berasal dari Markas Komando Divisi Infanteri (Madivif) 1/ Kostrad yang terletak di Cilodong.
ADVERTISEMENT
Rhoma mengaku telah ditemui sejumlah perwira Divisi Infanteri 1/ Kostrad usai kejadian penembakan tersebut. Para perwira tersebut datang untuk mengklarifikasi kejadian tersebut. Kendati demikian, Rhoma tak menjelaskan secara detail identitas perwira tersebut.
"Mereka datang ke studio meninjau lokasi dan mengivestigasi kejadian tersebut," ujar Rhoma saat ditemui di PTUN, Jakarta Timur, Kamis (8/3).
Suasana studio Soneta Record pascapenembakan (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana studio Soneta Record pascapenembakan (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Rhoma mengatakan, para perwira tersebut menegaskan peluru yang menyasar ke Studio Soneta Group bukan berasal dari Madivif 1/ Kostrad. Sebab, jarak jangkauan peluru senapan yang sering digunakan untuk latihan di Madivif 1/ Kostrad tak mungkin sampai ke studio tersebut.
"Menurut beliau-beliau ini itu tidak mungkin pelurunya (dari Madivif 1/ Kostrad) karena itu proyektil peluru laras panjang, tapi nama senapannya apa saya lupa, yang jarak tembaknya cuma 100 meter," jelas Rhoma.
ADVERTISEMENT
"Sementara kan, jarak Studio Soneta dengan Markas Kostrad kurang lebih 4 kilometer, dan beliau mengatakan itu 'peluru setan', istilahnya seperti itu," imbuhnya.
Olah TKP di studio Rhoma Irama. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Olah TKP di studio Rhoma Irama. (Foto: Dok. Istimewa)
Rhoma tak ingin berprasangka buruk atas kejadian tersebut. Ia menyerahkan semuanya kepada kepolisian yang tengah menangani dan mendalami kasus ini.
"Kita tak menduga-duga lah (ada teror). Tunggu hasil dari Bareskrim apa ini teror atau peluru nyasar," ujar Rhoma.
"Nggak ada (peningkatan keamanan)," tutup Rhoma.
Peluru nyasar di studio Rhoma Irama. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Peluru nyasar di studio Rhoma Irama. (Foto: Dok. Istimewa)
Kasus penembakan di Studio Soneta Record terjadi pada Sabtu (3/3), sekitar pukul 10.00 WIB. Studio tersebut diduga ditembak oleh orang tak dikenal. Diduga peluru tersebut berasal dari lapangan latihan tembak milik TNI yang berada di sekitar studio.
Kapolres Depok Kombes Didik Sugiarto sempat mengatakan, peluru yang ditemukan di selasar teras depan Studio Soneta Record adalah peluru nyasar. Ia juga menampik dugaan adanya aksi teror dalam kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT