RI & Saudi Siap Hadapi Pandemi Baru, Bantu Produksi Vaksin bagi 8 Miliar Orang

24 Februari 2025 11:45 WIB
¡
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksinasi Foto: New Africa/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksinasi Foto: New Africa/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia bersama Kementerian Arab Saudi bersepakat untuk memproduksi vaksin bersama. Nantinya, vaksin ini akan lebih menyasar kepada negara-negara selatan.
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, alasannya agar kedua negara siap menghadapi pandemi berikutnya. Termasuk ketersediaan tempat produksi vaksin bagi 8 miliar orang — jumlah penduduk di dunia.
“Beliau [Menkes Arab Saudi Fahd] akan mengunjungi Biofarma terkait kemampuan produksi vaksin. Kita memiliki keyakinan yang sama bahwa kemampuan produksi vaksin harus lebih tersebar di negara-negara selatan,” jelas Budi usai melakukan penandatanganan MoU (kerja sama) bersama Kemenkes Arab Saudi, di Kantor Kemenkes Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (24/2).
Vaksinasi COVID-19 di Riyadh, Arab Saudi pada masa pandemi. Foto: AHMED YOSRI/REUTERS
“Yaitu di Afrika, di Asia Timur, di Timur Tengah, Indonesia, Asia Selatan, termasuk di Amerika Selatan. Jadi, tidak hanya terkonsentrasi di negara-negara utara. Supaya jika terjadi pandemi lagi, kita akan memiliki cukup banyak tempat untuk memproduksi vaksin bagi 8 miliar orang,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
World Population Review memperkirakan jumlah penduduk dunia mencapai 8,16 miliar orang pada 9 Februari 2025.

Sertifikat Digital

Selain itu, Budi mengatakan, kedua negara juga telah sepakat melakukan pertukaran sertifikat vaksinasi meningitis secara digital bagi jemaah umrah dan haji.
Kemenkes Indonesia menandatangi MoU (kerja sama) dengan Kemenkes Arab Saudi, di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (24/2/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
“Kami juga berharap adanya pertukaran sertifikat vaksin digital. Karena kita tahu, jemaah umrah dan haji kita sangat banyak, ya. Dan itu kan ada mesti periksa vaksin meningitis, ada wabah polio [vaksin polio],” tuturnya.
Lebih jauh, Budi menyebutkan, pertukaran sertifikat vaksinasi bertujuan untuk mengurangi antrean yang menumpuk di bandara Jeddah, King Abdul Aziz, dan bandara Madinah Mohammad bin Abdul Aziz.
Jemaah umrah di Bandara Jeddah, Arab Saudi, awal Maret 2024 Foto: Twitter/@makkahregion