RI Antisipasi Kepulangan 11 Ribu ABK WNI dari Kapal Pesiar Asing

31 Maret 2020 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemulangan kru WNI di kapal Diamond Princess. Foto: Dok. KBRI Tokyo
zoom-in-whitePerbesar
Pemulangan kru WNI di kapal Diamond Princess. Foto: Dok. KBRI Tokyo
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia mengantisipasi gelombang kepulangan WNI di kapal pesiar asing yang kini tak beroperasi karena wabah virus corona. Jumlahnya menurut data Kementerian Luar Negeri lebih dari 11 ribu orang.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai rapat terbatas kabinet di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (31/3). Dia mengatakan ABK WNI di kapal pesiar adalah salah satu klaster kepulangan terbesar dari luar negeri setelah Malaysia.
"Data yang kita bisa himpun untuk ABK yang bekerja di kapal pesiar 11.838 orang di 80 kapal. Jumlah ini mungkin dari waktu ke waktu akan terus bergerak," kata Retno.
Kapal pesiar adalah salah satu industri yang terdampak parah akibat virus corona. Wabah corona membuat kapal pesiar dan penumpangnya terinfeksi. Beberapa ABK WNI terjangkit corona di dalam kapal pesiar di Jepang, namun seluruhnya telah pulih.
Kapal pesiar MS Westerdam tiba di pelabuhan Sihanoukville, Kamboja, Kamis (13/2). Foto: REUTERS/STR
Tidak beroperasinya kapal pesiar di seluruh dunia akan membuat para krunya kembali ke negara masing-masing. Retno mengatakan angka 11 ribu adalah perkiraan dan akan terus diperbarui.
ADVERTISEMENT
"Tidak semua ABK pulang. Ada awak yang tetap diperlukan bekerja di kapal tersebut atas kesepakatan dengan para awak," kata Retno.
Retno mengatakan perwakilan Indonesia di luar negeri terus mengawal para ABK WNI tersebut dengan berbagai bantuan.
"Saya ingin memberikan beberapa contoh bantuan seperti apa yang sudah diberikan, misalnya memastikan hak-hak mereka para ABK WNI kita dipenuhi oleh perusahaan di mana mereka bekerja," kata Retno.
Pertemuan staf KBRI di Kamboja dengan ABK asal Indonesia di kapal pesiar MS Westerdam. Foto: Dok. Istimewa
Kepulangan WNI dari luar negeri akan dipantau ketat kesehatannya di pintu masuk.
Retno mengatakan, WNI wajib mengisi kartu kesehatan di pintu ketibaan. Jika memiliki gejala virus corona, maka akan dikarantina terpisah.
"Bagi yang tidak menunjukkan gejala, sangat dianjurkan mereka tetap melakukan karantina mandiri selama 14 hari," kata Retno.
ADVERTISEMENT
=====================
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!