Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sebanyak 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB dan 28 negara anggota Uni Eropa melakukan pertemuan di Pewakilan Tetap RI untuk PBB di New York, Jumat (25/5), waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Sejumlah isu mengenai keamanan dunia, seperti masalah di Libya, Afghanistan, Sahel serta peran pasukan perdamaian dunia dibahas pada pertemuan tersebut.
Wakil Tetap RI untuk PBB di New York Dian Triansyah Djani menyebut, pertemuan UE dan DK PBB merupakan bagian dari presidensi Indonesia di DK PBB selama Mei 2019.
Khusus untuk isu pasukan penjaga perdamaian, Indonesia akan membagikan pengalamannya kepada negara anggota DK serta UE. Sebab, pasukan penjaga perdamaian RI punya kemampuan khusus yang tak dimiliki banyak negara.
"Dewasa ini kita temui isu mengenai masalah pasukan perdamaian, seperti finansialnya kaitan dengan masalah mandat dan peranan misi penjaga perdamaian," sebut Trian di New York, Jumat (24/5)
"Indonesia menerapkan pasukan perdamaian memiliki skill community engagement karena tentar dan polisi sudah biasa merangkul masyarakat sekitar, ini kami terapkan di wilayah konflik Afrika dan Timteng," sambung dia.
Trian mencontohkan, karena memiliki kemampuan engagement, tentara Indonesia berhasil membujuk milisi di Republik Demokratik Kongo menyerahkan senjatanya.
ADVERTISEMENT
Kemampuan tersebut dinilai Trian sebagai aset yang mesti dipelihara dan dijaga oleh Indonesia.
"Ini merupakan kemampuan diplomasi kami, kita ingin hal ini bisa tularkan sebagai lesson learn, pasukan perdamaian Indonesia diakui profesionalisme dan netralitas dan sumbangan menjaga perdamaian," tutur dia.