Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
RI Berhati-hati Lakukan Perdagangan dengan Somalia
10 April 2018 21:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Luar Negeri Somalia, Mukthtar Mahat Da'ud. Isu perdagangan menjadi topik bahasan utama kedua pejabat tinggi.
ADVERTISEMENT
Enggartiasto menyebut, perdagangan Indonesia dengan Somalia terjalin unik. Sebab, RI profit hampir 100 persen.
"Perdagangan USD 75,5 juta, total (profit di Indonesia) hampir USD 75 juta, kita ada ekspor, gak ada impor," sebut Enggartiasto, di sela pertemuan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Nusa Dua, Bali, Selasa (10/4).
"Produk ungggulan di sana kain sarung, hampir semua dari Indonesia, mereka juga mau dengan CPO kita," sambung dia.
Bukan tanpa sebab hal ini terjadi. Tidak ada impor ke Indonesia dari Somalia disebabkan masalah keamanan yang terjadi di negara itu.
Sebenarnya, Somalia telah menawarkan agar Indonesia mulai mengambil barang dari negaranya. Enggartiasto menyatakan, negara itu menawarkan produknya seperti hortikultura dan perikanan.
Indonesia sebenarnya membuka diri atas tawaran Somalia. Tetapi, masalah keamanan masih menjadi pertimbangan utama untuk memperluas perdagangan dan investasi.
ADVERTISEMENT
"Dengan Somalia mereka harap (perdagangan) langsung saya gak bisa menyampaikan sesuatu yang kurang pas, tapi saya menyampaikan bahwa sementara kita (berdagang dengan Somalia) melalui pihak ketiga (Kenya)," tutur dia.
"Risiko masih terlalu besar, kalau ada jaminan kita mikir-mikir juga. Kita hati-hati, hati-hati di mana pun kita hati-hati, lebih baik kita lewat Kenya," pungkas dia.